Pasukan di wilayah Tigray Ethiopia menuduh pemerintah federal bermitra dengan Uni Emirat Arab (UEA) menggunakan drone (pesawat nirawak) bersenjata yang ditempatkan di Eritrea. Seorang analis keamanan mengatakan kepada VOA bahwa drone tersebut berada di kota pelabuhan Eritrea tetapi tidak ada bukti bahwa drone tersebut telah digunakan dalam konflik Tigray.
Wim Zwijnenburg, pemimpin proyek pelucutan senjata kemanusiaan untuk PAX, sebuah organisasi yang mempelajari konflik di seluruh dunia dan melakukan penelitian tentang penggunaan teknologi militer, telah mempelajari citra satelit yang dikumpulkan oleh perusahaan Amerika, Planet Lab. Dia memastikan bahwa drone yang dioperasikan oleh UEA telah ditempatkan di kota pelabuhan Assab, Eritrea. Pesawat tak nirawak sepanjang 20 meter buatan China yang dikenal sebagai Wing Loong II itu mampu menjatuhkan bom atau menembakkan rudal.
“Benar bahwa ada drone Emirat yang ditempatkan di Eritrea,” kata Zwijnenburg kepada VOA melalui Skype. “Namun, pertanyaan selanjutnya adalah apakah pesawat-pesawat nirawak itu digunakan di Ethiopia. Dan, dalam hal itu, kami tidak dapat menemukan indikasi apa pun bahwa UEA menerbangkan drone di Ethiopia.”
Berbagai laporan baru minggu ini menunjukkan bahwa pasukan Eritrea terlibat dalam konflik di wilayah Tigray. Mengutip lima diplomat yang tidak menyebut nama, Reuters melaporkan minggu ini bahwa “bukti keterlibatan Eritrea yang dikutip dalam pandangan Amerika tentang perang selama sebulan itu termasuk citra satelit, komunikasi yang disadap, dan laporan-laporan tidak lengkap dari wilayah Tigray.”
Laporan itu muncul setelah adanya klaim berulang kali oleh pihak Tigray bahwa Ethiopia telah menggunakan drone militer milik UEA. [lt/jm]