Meskipun di Indonesia terdapat berbagai organisasi Islam militan yang telah melakukan serangan terhadap kepentingan Barat, negara ini memiliki sejarah keragaman agama dan penganut yang moderat.
Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa Darma Widjaya, seperti kebanyakan Muslim yang atang ke masjid Sunda Kelapa di Jakarta pusat untuk sholat dzuhur, Senin, tidak menyatakan simpati dengan kematian Osama bin Laden. Menurutnya, kematian bin Laden, adalah hal yang baik bagi dunia, karena bin Laden adalah seorang teroris.
Pengunjung lain yang meninggalkan masjid itu setelah sholat, Dadang Solihin, mengatakan ia berharap bahwa kematian orang yang bertanggung jawab atas serangan teroris 11 September 2001, yang menewaskan hampir 3.000 orang di New York dan Washington, DC, akan membuat dunia lebih aman. "Mungkin ini adalah waktunya bagi situasi di dunia untuk mendingin,” ujar Solihin berharap.
Ellen Sitorus, yang sedang makan siang di warung kereta dorong di luar masjid, mengatakan kematian bin Laden adalah berita baik dalam upaya Indonesia memerangi terorisme. Katanya, ketika mendengar bahwa Bin Ladin tewas, ia merasa sangat senang karena jumlah teroris seperti mereka yang menghantui Indonesia sekarang berkurang.
Ada kelompok-kelompok kecil Muslim radikal di Indonesia yang telah berafiliasi atau dipengaruhi oleh bin Laden. Kelompok-kelompok ini terus menganjurkan dan melakukan serangan kekerasan terhadap Barat dan mendorong pembunuhan para pejabat pemerintah dan para pemimpin Muslim moderat di Indonesia.
Organisasi teroris di Indonesia, Jemaah Islamiyah, yang ingin mendirikan negara Islam di Asia Tenggara, dilaporkan memiliki hubungan dengan jaringan teror Al-Qaida pimpinan bin Laden. Kelompok ini telah terlibat dalam beberapa serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Bom Bali 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang. Pada tahun 2010, sebuah kelompok teroris baru yang menyebut dirinya "Al-Qaida di Aceh" ditemukan sedang mengoperasikan kamp pelatihan di Sumatera.
Azyumardi Azra, Guru Besar Sejarah di Universitas Islam Negeri, Jakarta, mengatakan berita tentang kematian Bin Laden bisa mendorong kelompok-kelompok militan itu untuk membalas dendam. “Saya kira kematian Osama bin Laden akan menghidupkan kembali dendam dan juga kebencian terhadap Amerika, terutama karena adanya unjuk sukacita di sejumlah kota di Barat, khususnya di Amerika.”
Azyumardi mengatakan walaupun sentimen anti-Amerika akan meningkat di kalangan radikal, sebagian besar warga Indonesia tetap mendukung aksi militer Amerika untuk membunuh Osama bin Laden.