Usaha kelompok militan Negara Islam (ISIS) untuk mengalihkan perhatian dari serangan ke Mosul yang dipimpin Irak, hanya punya dampak kecil, demikian menurut pejabat pertahanan dan intelijen Amerika.
ISIS mulai melancarkan serangkaian serangan balasan ratusan kilometer dari garis depan Jumat lalu, dan menyerang Kirkuk serta Dibis.
Lebih dari 100 orang termasuk personil keamanan, tewas dalam serangan di Kirkuk, yang oleh pejabat Kurdi dituduhkan pada sel tidur ISIS. Paling sedikit 14 orang, termasuk beberapa warga Iran, tewas dalam serangan di Dibis.
Dua hari kemudian, ISIS menyerang Rutba, di provinsi Anbar.
“Hal seperti ini memang sudah diantisipasi,” kata pejabat pertahanan Amerika kepada VOA ketika ditanya. “Hal ini sudah kami perhitungkan dalam perencanaan kami.”
Pejabat pertahanan juga sudah siap menghadapi peningkatan serangan spektakuler, seperti pemboman bunuh diri di kota-kota besar Irak dan tempat lain, sementara tekanan terhadap ISIS ditingkatkan di Mosul. [jm]