Jenderal Mohammad Qaseem Jangalbagh, kepala polisi propinsi Kunduz, mengatakan, bus itu membawa 47 penumpang namun pasukan keamanan berhasil menyelamatkan beberapa di antara mereka. Polisi kini sedang merencanakan operasi pembebasan mereka.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas insiden itu.
Ini merupakan penculikan massal ketiga dalam sembilan hari terakhir. Semuanya terjadi di Afghanistan utara, dengan dua di antaranya di Kunduz.
Militan Taliban membunuh lebih dari 12 penumpang di Kunduz pekan lalu setelah mereka membangun pos pemeriksaan ilegal di sebuah jalan raya dan menghentikan banyak kendaraan dan menculik sekitar 200 orang. Mereka saat ini masih menahan 10 orang yang diculik.
Pada penculikan kedua di propinsi tetangganya, Sar-e-Pul, para tetua setempat ikut campur untuk mengusahakan pembebasan 17 sandera.
Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), pekan lalu, mengungkapkan keprihatinan mereka atas kasus-kasus penculikan, penyanderaan dan eksekusi terhadap orang-orang yang bepergian dengan kendaaraan sipil pada beberapa hari terakhir.
Nicholas Hayson, ketua UNAMA, menyebut tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan menuntut pengakhiran aksi brutal itu. [ab/as]