Taliban telah mengaku bertanggungjawab atas satu lagi aksi pemboman bunuh diri dengan kendaraan di Afghanistan, satu hari setelah serangkaian serangan bom menewaskan lebih dari 50 orang di dan dekat Kabul.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke VOA, Taliban mengatakan, mereka mendalangi pemboman hari Sabtu di distrik Khanabad di Propinsi Kunduz utara. Para pejabat Afghanistan mengatakan, Minggu, korban tewas akibat ledakkan itu meningkat menjadi 29 orang. Kebanyakan yang tewas adalah anggota milisi pro-pemerintah.
Ibukota Afghanistan dalam situasi menegangkan setelah terjadinya serangkaian aksi terorisme terburuk tahun ini sejak Taliban mengukuhkan kematian pendirinya, Mullah Mohammad Omar.
Taliban mengaku bertanggungjawab mengirim tiga pembom bunuh diri, Jumat, untuk menyerang kamp Integrity, sebuah pangkalan pasukan khusus Amerika yang terletak dekat bandar udara utama di Kabul. Delapan warga sipil yang menjadi pekerja kontrakan militer dan seorang tentara Amerika tewas.
Sebelumnya pada Jumat yang sama, seorang militan Taliban pelaku pembom bunuh diri, yang mengenakan seragam polisi, meledakkan dirinya di tengah kerumunan siswa akademi kepolisian Afghanistan di Kabul. Sedikitnya 27 orang tewas dan lebih dari 25 lainnya terluka.
Meski demikian, belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas pemboman bunuh diri dengan menggunakantruk di sebuah kawasan permukiman di ibukota yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 240 lainnya, umumnya warga sipil.