Para pejabat di provinsi Kunduz, Afghanistan utara mengatakan serangan pemberontak tadi malam menewaskan paling sedikit 6 orang personil pasukan keamanan nasional.
Kepala kepolisian provinsi itu, Jenderal Abdul Hamid Hamid mengatakan kepada media hari Minggu (5/3) sekelompok besar pemberontak menyerbu pos terpencil keamanan dekat ibukota provinsi, yang juga bernama Kunduz, yang menjatuhkan korban jiwa tersebut.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengaku laskarnya mengalahkan pos tersebut dan menyita senjata dan peralatan lain di sana.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan serangan udara di daerah Imam Sahib provinsi itu Sabtu malam menewaskan paling sedikit 18 pemberontak Taliban, termasuk tiga komandan utama.
Militan yang tewas itu "terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan beberapa serangan teroris di provinsi Kunduz," menurut pernyataan yang dikeluarkan di Kabul.
Pemberontak telah meningkatkan serangan terhadap pasukan pemerintah di seluruh negara itu sementara musim semi sudah dekat di Afghanistan di tengah-tengah ketakutan akan pertempuran lagi tahun ini.
Kepala penasehat presiden Afghanistan, Homayun Qayoumi, telah mengakui jatuhnya korban terbesar yang diakibatkan pemberontak tahun lalu dalam pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan atau ANDSF.
ANDSF kehilangan hampir 7000 tentara dalam pertempuran melawan Taliban tahun lalu.
Kelompok pemberontak itu menguasai atau mempengaruhi beberapa daerah di Kunduz dan di provinsi-provinsi tetangganya di utara yang berbatasan dengan negara-negara Asia Tengah. [gp]