Seorang pejabat Republik Afrika Tengah mengatakan, sebuah tambang emas yang runtuh hari Minggu, dan menewaskan puluhan penambang, telah secara resmi ditutup empat tahun lalu karena peristiwa serupa sebelumnya.
Paul Feizore adalah komandan militer kawasan dimana tragedi itu terjadi. Ia mengatakan kepada VOA, tambang itu ditutup sebuah perusahaan Kanada pada 2009 menyusul kecelakaan yang menewaskan 16 orang. Namun, katanya, karena kemiskinan, warga setempat membukanya kembali.
Orang-orang yang tewas dalam tambang yang ambruk itu adalah kuli-kuli tambang kecil yang merupakan warga setempat dan bekerja untuk diri sendiri.
Pemerintah Republik Afrika Tengah mengatakan, tambang, yang terletak di kota Ndassima, ambruk setelah hujan yang luar biasa berat.
Pemerintah mengatakan, Senin, bahwa sedikitnya 37 penambang tewas. Namun, para pejabat di lokasi kecelakaan mengatakan kepada VOA bahwa korban tewas berjumlah 27 orang. Tidak jelas apa yang menyebabkan perbedaan jumlah itu.
Republik Afrika Tengah menyatakan tiga hari berkabung nasional bagi para korban tambang yang ambruk itu.
Paul Feizore adalah komandan militer kawasan dimana tragedi itu terjadi. Ia mengatakan kepada VOA, tambang itu ditutup sebuah perusahaan Kanada pada 2009 menyusul kecelakaan yang menewaskan 16 orang. Namun, katanya, karena kemiskinan, warga setempat membukanya kembali.
Orang-orang yang tewas dalam tambang yang ambruk itu adalah kuli-kuli tambang kecil yang merupakan warga setempat dan bekerja untuk diri sendiri.
Pemerintah Republik Afrika Tengah mengatakan, tambang, yang terletak di kota Ndassima, ambruk setelah hujan yang luar biasa berat.
Pemerintah mengatakan, Senin, bahwa sedikitnya 37 penambang tewas. Namun, para pejabat di lokasi kecelakaan mengatakan kepada VOA bahwa korban tewas berjumlah 27 orang. Tidak jelas apa yang menyebabkan perbedaan jumlah itu.
Republik Afrika Tengah menyatakan tiga hari berkabung nasional bagi para korban tambang yang ambruk itu.