Presiden baru Brazil, Michel Temer hari Rabu (31/8) menjanjikan “era baru” pemerintah bagi Brazil yang dilanda krisis, tidak lama setelah dilantik menyusul pemakzulan pendahulunya Dilma Rousseff.
Sebelumnya senat Brazil melakukan pemungutan suara 61-20 untuk memecat Rousseff dari jabatannya karena melanggar UU anggaran federal.
Keputusan itu dibuat setelah Rousseff presiden perempuan pertama negara itu menjalani pemeriksaan lebih dari 14 jam hari Senin. Sidang akhir pemakzulannya terjadi hari Selasa, Dari 81 senator, sekurangnya 54 senator diperlukan untuk memilih setuju agar pemakzulan itu sah.
Berbicara pada pertemuan kabinet yang disiarkan televisi setelah dilantik, Temer mengatakan prioritasnya adalah memperbaiki perekonomian Brazil, menarik investasi asing, mengurangi pengangguran dan memulai reformasi sistem pensiun.
Tapi ia memperingatkan tidak akan mentolerir perpecahan dalam koalisinya. Temer tampaknya gusar sebagian sekutunya mengambil tindakan untuk memberi Rouseff hak politik tanpa berkonsultasi dengan pemerintahnya.
Rouseff diduga secara ilegal menggunakan dana dari bank-bank pemerintah untuk menutupi defisit dalam anggaran federal, untuk meningkatkan popularitasnya menjelang pemilu presiden 2014. Ia menyangkal melakukan kesalahan apapun terkait hal itu dan menuduh lawan politiknya menggunakan sidang itu sebagai cara untuk menggulingkannya dan merongrong demokrasi Brazil. [my/al]