Keluarga seorang tentara Amerika yang hilang di Afghanistan hampir lima tahun lalu mengatakan pejabat Amerika telah memperoleh video baru yang menunjukkan putra mereka masih hidup.
Pejabat Amerika mengukuhkan video itu Rabu (15/1), dan mengatakan video itu diperoleh beberapa hari lalu yang menunjukkan Sersan Angkatan Darat Bowe Bergdahl dalam keadaan lemah namun tampaknya tidak sakit parah.
Stasiun televisi NBC, mengutip pejabat Amerika yang tidak disebut namanya, melaporkan bahwa tawanan yang berusia 27 tahun itu tampak menyebut kematian pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela pada Desember.
Bergdahl hilang di provinsi Paktika, Afghanistan timur, dalam keadaan yang tidak jelas pada Juni 2009. Pihak berwenang yakin ia sedang ditahan oleh militan Taliban di Pakistan dekat Afghanistan. Tidak jelas bagaimana video itu – yang pertama mengenai Bergdahl dalam hampir tiga tahun – diperoleh atau di mana video itu dilihat.
Militan Taliban sebelumnya telah menawarkan untuk membebaskan Bergdahl sebagai imbalan pembebasan beberapa militan senior yang saat ini dalam tahanan Amerika di Teluk Guantanamo, Kuba. Tetapi tidak ada persetujuan diumumkan.
Pejabat Amerika mengukuhkan video itu Rabu (15/1), dan mengatakan video itu diperoleh beberapa hari lalu yang menunjukkan Sersan Angkatan Darat Bowe Bergdahl dalam keadaan lemah namun tampaknya tidak sakit parah.
Stasiun televisi NBC, mengutip pejabat Amerika yang tidak disebut namanya, melaporkan bahwa tawanan yang berusia 27 tahun itu tampak menyebut kematian pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela pada Desember.
Bergdahl hilang di provinsi Paktika, Afghanistan timur, dalam keadaan yang tidak jelas pada Juni 2009. Pihak berwenang yakin ia sedang ditahan oleh militan Taliban di Pakistan dekat Afghanistan. Tidak jelas bagaimana video itu – yang pertama mengenai Bergdahl dalam hampir tiga tahun – diperoleh atau di mana video itu dilihat.
Militan Taliban sebelumnya telah menawarkan untuk membebaskan Bergdahl sebagai imbalan pembebasan beberapa militan senior yang saat ini dalam tahanan Amerika di Teluk Guantanamo, Kuba. Tetapi tidak ada persetujuan diumumkan.