Usaha untuk menyatakan apa yang disebut sebagai “terapi konversi” guna mengubah orientasi seksual seseorang sebagai “praktik bisnis yang menipu” tampaknya bertambah kuat dalam Senat negara bagian California, walaupun diprotes oleh ratusan orang yang menggunakan alasan keagamaan.
Komite Kehakiman dalam Senat meloloskan RUU itu, yang berarti satu langkah lebih dekat untuk dipertimbangkan oleh Senat negara bagian secara keseluruhan. Sebuah versi awal RUU itu telah diloloskan oleh DPR negara bagian.
Senator Joel Anderson dari partai Republik mengatakan RUU itu akan membatasi pilihan orang-orang LGBT yang memerlukan “terapi konversi” itu. Lebih dari 350 orang tampak berdemonstrasi di gedung Capitol menentang RUU tadi.
“Saya tidak mau jadi gay,” kata Jim Domen, seorang pastor yang mengklaim “terapi konversi” telah menolongnya untuk berubah pikiran, dan kini ia telah punya istri dan beberapa anak.
RUU itu akan melarang orang atau perusahaan mengiklankan terapi untuk mengubah orientasi seksual seseorang.
“Terapi konversi adalah suatu siksaan psikologis,” kata Senator Scott Wiener, seorang anggota partai Demokrat yang gay. “Ada orang-orang yang ingin memusnahkan orang-orang seperti saya. Sangat mengejutkan hal seperti ini masih terjadi dalam tahun 2018,” katanya.
“Terapi konversi” adalah praktik yang berusaha mengubah orientasi seseorang dari homoseksual ataupun biseksual menjadi heteroseksual dengan menggunakan teknik-teknik psikologis atau “campur tangan spiritual.”
Kata para pakar tidak ada bukti yang bisa diandalkan bahwa orientasi seksual bisa diubah, dan studi-studi medis menunjukkan bahwa terapi seperti itu tidak efektif.
American Psychiatric Association menentang “pengobatan lewat ilmu jiwa berdasarkan asumsi bahwa homoseksualitas adalah gangguan mental.” [ii]