Sumber-sumber pemerintah hari Kamis (24/5) mengatakan produsen aluminium Rusia, Rusal meminta pemerintah Rusia untuk membeli sebagian hasil produksinya untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat sanksi AS.
Rusal, produsen aluminium terbesar kedua di dunia, juga mengumumkan bahwa kepala eksekutif dan tujuh anggota dewannya telah berhenti - bagian dari strategi yang diharapkan bisa membujuk Amerika agar mencabut sanksi yang melumpuhkan rantai pasokannya, mencegah perusahaan itu terbeberkan pada pasar hutang barat dan menghilangkan kekhawatiran pelanggannya.
Amerika mengumumkan sanksi terhadap Rusal dan pemegang saham terbesarnya, Oleg Deripaska pada tanggal 6 April, menghalangi pelanggan yang terkait AS membeli logam Rusal. Ini menyebabkan harga aluminium melonjak ke harga tertinggi selama hampir tujuh tahun ditengah-tengah kekhawatiran akan ada kekurangan pasokan.
Amerika mengatakan sanksi, yang juga berdampak pada sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin itu, dirancang untuk menghukum Rusia karena diduga mencampuri pemilihan AS tahun 2016 yang disangkal Rusia dan "kegiatan-kegiatan jahat" lainnya.
Sumber pemerintah, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Deripaska telah meminta pemerintah untuk mulai membeli aluminium dari Rusal dan mengajukan pinjaman untuk Rusal dari pemberi pinjaman Rusia, Promsvyazbank.
Amerika mengatakan sanksi, yang juga berdampak pada sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, dirancang untuk menghukum Rusia akibat dugaan Rusia ikut campur dalam pemilihan AS tahun 2016 -yang disangkal Rusia dan dan "kegiatan-kegiatan jahat" lainnya.
Sumber pemerintah, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Deripaska telah meminta pemerintah untuk mulai membeli aluminium dari Rusal dan mengajukan pinjaman untuk Rusal dari pemberi pinjaman Rusia, Promsvyazbank. [my]