Faisal Shahzad, tersangka usaha peledakan bom mobil Times Square, menjawab pertanyaan para penyidik dalam usaha untuk menentukan motif untuk insiden itu.
Para pejabat mengatakan Shahzad, 30 tahun, seorang warga Amerika kelahiran Pakistan, telah mengakui peranannya dalam rencana peledakan tadi dan sejauh ini, telah memberi informasi yang berharga kepada tim Biro Penyelidikan Federal (FBI). Para penyelidik juga mengatakan tersangka tidak menggunakan haknya untuk tetap tutup mulut, salah satu hak yang disebut hak-hak 'Miranda.' Aparat penegak hukum di Amerika diharuskan untuk selalu membacakan hak-hak ini setiap kali mereka menahan seseorang.
Shahzad semula dijadwalka tampil di ruang pengadilan pada hari Rabu, namun ia juga telah melepaskan haknya untuk segera diadili, sebuah hak yang dijamin oleh Amandemen Keenam Konstitusi Amerika Serikat.
Jaksa penuntut telah mengenakan Shahzad dengan tuduhan mencoba membunuh dan mencederai warga Amerika dengan menggunakan senjata penghancur masal. Para petugas juga telah mengumukan sebelumnya bahwa Shahzad mengaku mendapat pelatihan pembuatan bom di Pakistan.
Shahzad ditangkap pada Senin malam di bandara John F. Kennedy, sesaat sebelum pesawatnya hendak lepas landas menuju Dubai. Petugas penegak hukum melacak keberadaan Shahzad setelah menghubungkannya dengan mobil Nissan Pathfinder tahun 1993 yang digunakan dalam percobaan pemboman tersebut.
