Pihak berwenang Pakistan mengatakan, Rabu (15/11), mereka menemukan belasan mayat dengan kondisi tubuh terkoyak peluru di sebuah kawasan pegunungan terpencil di distrik Turban yang berbatasan dengan Iran. Mayat-mayat itu diidentifikasi berusia 20 hingga 32 tahun.
Seorang pejabat tinggi pemerintahan distrik itu, Darmoon Bawani, mengatakan kepada VOA, pasukan keamanan telah melangsungkan operasi penyelidikan terkait pembunuhan itu namun sejauh ini belum ada penangkapan.
Bawani mengatakan, para korban tampaknya berasal dari propinsi paling padat di India, Punjab, yang berusaha masuk secara ilegal ke Iran untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Eropa.
Beberapa jam kemudian, sekelompok orang bersenjata menghentikan dan melepaskan tembakan ke sebuah kendaraan yang sedang membawa seorang pejabat kepolisian dan anggota keluarganya di ibukota propinsi Baluchistan, Quetta.
Polisi mengatakan serangan itu menewaskan Wakil Kepala Pengawas Kepolisian Ilyas Jan dan putranya, serta istri seorang polisi lain. Seorang anak lain di kendaraan tersebut juga mengalami luka yang mengancam jiwa.
Baluchistan adalah pusat proyek raksasa pembangunan jaringan rel kereta, jalan, energi dan komunikasi di Pakistan yang didanai Tiongkok. Propinsi kaya sumber alam ini telah bertahun-tahun dicengkeram pemberontak militan etnis Baluch. Belakangan ini, kelompok ekstrimis keagamaan dan militan yang terkait ISIS yang berbasis di Suriah juga meningkatkan serangan mereka di Baluchistan. [ab/uh]