Tersangka penikaman dua laki-laki yang berupaya menghentikan caci maki anti-Muslim yang disampaikan terhadap dua remaja putri, ternyata memang terbiasa menggunakan pernyataan-pernyataan bernada kebencian dan merasa berhak atas hal itu.
Jeremy Joseph Christian – yang telah menghabiskan sepanjang hidupnya di balik penjara – membanjiri sosial media dengan pernyataan-pernyataan tidak menentu, yang mengandung kebencian pada hampir semua hal dan setiap orang. Ia juga menyampaikan ancaman pembunuhan terhadap Hillary Clinton dan Donald Trump, dengan marah ketika Facebook menghabus pernyataan anti-Yahudi yang ditulisnya. “Tidak ada perasaan yang lebih terluka selain diberangus. Cut out your tongue,” tulis Jeremy.
Tim jaksa di pengadilan Portland mengatakan setelah bertahun-tahun menyimpan kebencian, Jeremy meluapkan amarahnya di dalam gerbong kereta api di Portland pekan lalu. Ia meneriakkan kalimat-kalimat menghina Muslim pada dua remaja putri yang berusia 16 dan 17 tahun, dan menggorok leher tiga orang yang membela remaja putri itu. Dua orang tewas, laki-laki ketiga luka parah.
Ketika ditangkap polisi dan dibawa dengan mobil patroli, Jeremy masih terus meneriakkan haknya untuk menyatakan pendapat, demikian menurut sebuah dokumen pengadilan. [em]