Tesla Inc. mulai memproduksi sel-sel untuk atap sel surya di pabrik miliknya yang berlokasi di Buffalo, New York.
Perusahaan tersebut telah mulai melakukan pemasangan atap sel suryanya, yang tampak seperti atap biasa namun terbuat dari kaca. Namun hingga saat ini, perusahaan tersebut hanya memproduksi dalam skala kecil dekat perusahaan mobilnya di Fremont, California.
Chief Technical Officer Tesla, JB Straubel, mengatakan perusahaanya saat ini telah memiliki beberapa ratus karyawan dan mesin-mesin yang dipasang pada pabrik seluas kurang lebih 111.483 meter persegi di Buffalo.
“Menjelang akhir tahun ini kami akan memiliki modul atap surya dengan jumlah yang lebih besar yang diawali dengan cara yang substansial,” ujar Straubel kepada the Associated Press hari Kamis. “Ini adalah tonggak sejarah interim yang membuat kami cukup bangga.
Awalnya pabrik yang terletak di Buffalo ini dikelola oleh Silevo, sebuah perusahaan rintisan di bidang panel surya, di lokasi pabrik baja tua. Produsen sel surya SolarCity Corp. membeli Silevo tahun 2014. Kemudian Tesla mengakuisisi SolarCity dengan nilai sekitar $2 milyar akhir tahun lalu.
SolarCity dikelola oleh sepupu CEO Tesla, Elon Musk, yang duduk sebagai salah satu anggota Direksi di SolarCity.
“Pabrik ini, dan peluang untuk memproduksi modul dan sel surya di Amerika Serikat, adalah bagian yang membuat proyek ini masuk akal,” ujar Straubel.
Mitra Tesla, Panasonic Corp, akan memproduksi sel-sel fotovoltaik, yang tampak mirip dengan chip komputer. Para pekerja Tesla akan menggabungkan sel-sel ini ke modul-modul yang sesuai ke dalam atap sel surya. Atap-atap ini secara berangsur-angsur akan diproduksi di Buffalo juga, berdampingan dengan panel-panel surya tradisional. Panasonic juga bekerja sama dengan Tesla di pabrik baterai Gigafactory yang terletak di Nevada.
Straubel menyatakan, Tesla secara berangsur-angsur berharap dapat meraih tingkat produksi sel surya dengan kapasitas 2 gigawatts per tahunnya di pabrik yang terletak di Buffalo. Kapasitas ini lebih tinggi ketimbang target awal yang ditentukan sebesar 1 gigawatt menjelang tahun 2019. Straubel mengatakan Tesla telah berusaha untuk membuat pabriknya lebih efisien.
Satu gigawatt setara dengan output tahunan dari PLTN atau PLTU berukuran besar, ujar Straubel,”jadi seolah-olah kita menghapuskan satu fasilitas pembangkit listrik tersebut setiap tahunnya.”
Straubel tidak bersedia mengungkapkan berapa banyak pelanggan yang telah memesan atap sel surya, namun menyatakan tingkat permintaan sangat tinggi dan akan membuat Tesla sibuk untuk memenuhi pesanan yang ada saat ini hingga akhir tahun depan. Baik ia maupun Musk telah memasang atap sel surya di masing-masing atap rumah mereka.
Harga saham Tesla sedikit meningkat kurang dari 1 persen menjadi $355.65 pada perdagangan siang hari. [ww/au]