Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengumumkan, Rabu (13/7), sebuah tempat dekat Seongju, di bagian tenggara negara itu, telah dipilih sebagai lokasi untuk menempatkan sistem THAAD tersebut.
Ryu Je-seung, Wakil Menteri Pertahanan Korea Selatan, mengatakan, jika sistem THAAD – yang merupakan bagian dari pasukan AS di Korea – dioperasikan di Seongju, keamanan warga yang hidup di setengah hingga dua pertiga wilayah Korea Selatan akan terjamin.
Ia juga mengatakan, THAAD akan melindungi fasilitas-fasilitas nasional penting seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan memperkokoh kemampuan militer aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat.
Spekulasi bahwa THAAD kemungkinan akan ditempatkan di wilayah itu telah mengundang protes dari banyak kelompok yang khawatir bahwa instalasi militer itu kemungkinan akan menempatkan komunitas-komunitas mereka dalam bahaya.
Militer Korea Utara, Senin (11/7), mengancam akan melancarkan serangan pembalasan jika THAAD dioperasikan, dengan mengatakan bahwa mereka akan mengubah Korea Selatan menjadi lautan api dan tumpukan debu.
Lebih dari 5000 orang melangsungkan protes di Seongju, Rabu. Sekitar 3000 warga di kawasan tetangganya, Chilgok, juga berdemonstrasi, Sabtu (9/7) lalu. Sejumlah kelompok dilaporkan berencana menggalang petisi untuk menolak keputusan militer itu dengan alasan bahwa dampak lingkungan dan ekonomi pengerahan THAAD belum sepatutnya dikaji. [ab/as]