Seorang hakim Mahkamah Agung Spanyol, Jumat (23/3) mendakwa 13 pemimpin separatis Catalonia melakukan pemberontakan dan kejahatan lainnya, terkait upaya mereka mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol tahun lalu.
Sewaktu mengumumkan dakwaan tersebut, Hakim Pablo Llarena menyatakan ia akan mengadili para politisi Catalan, termasuk presidennya yang buron Carles Puigdemont. Mahkamah belum menetapkan tanggal persidangan tersebut.
Secara keseluruhan, 25 politisi separatis akan diadili atas dakwaan pemberontakan, penggelapan atau pembangkangan, kata hakim itu.
Berdasarkan undang-undang Spanyol, dakwaan pemberontakan diancam dengan hukuman penjara hingga 25 tahun.
Baca juga: MK Spanyol Tangguhkan Upaya Puigdemont Kembali Berkuasa
Llarena juga meminta 14 anggota pemerintah regional Catalan terdahulu untuk menyetor 2,59 juta dolar ke sebuah rekening bank untuk mengganti dana yang digunakan untuk menggelar referendum 1 Oktober, yang oleh pengadilan dinyatakan ilegal, serta untuk membayar biaya persidangan.
Di antara mereka yang dikenai dakwaan pemberontakan adalah Wakil Presiden Catalan Oriol Junqueras, mantan ketua parlemen Catalan, Carme Forcadell, aktivis separatis Jordi Sanchez dan Jordi Cuixart serta ketua partai ERC Marta Rovira, yang pada hari Jumat (23/3) mengumumkan bahwa ia melarikan diri dari Spanyol.
Puigdemont melarikan diri ke Belgia musim gugur lalu setelah dikeluarkannya surat perintah penangkapannya. [uh]