Polisi mengatakan, Kamis (27/6), bahwa tiga mayat ditemukan di dalam kawah di puncak Gunung Fuji, gunung paling terkenal di Jepang. Salah satu mayat sudah diturunkan dari lereng.
Identitas ketiga mayat, termasuk jenis kelamin dan usia, belum dikonfirmasi. Polisi mengatakan upaya memulangkan dua mayat lainnya akan dilakukan pada Jumat (28/7) atau setelahnya, tergantung pada kondisi cuaca. Pencarian dibatalkan pada Kamis karena perkiraan akan turun hujan lebat.
Belum jelas apakah ketiga orang itu mendaki gunung setinggi 3.776 meter tersebut bersama-sama, karena mayat-mayat mereka ditemukan dalam jarak beberapa meter.
Musim pendakian resmi belum dimulai. Ketiganya mendaki dari sisi Prefektur Shizuoka.
Laporan media Jepang menunjukkan sebuah kendaraan dengan salah satu orang itu melaju ke kantor polisi di Prefektur Shizuoka. Tim SAR sedang mencari seorang laki-laki usia 53 tahun yang dilaporkan sebagai hilang.
Secara terpisah, kantor berita Kyodo News mengatakan pendaki profesional Keita Kurakami, 38, meninggal di rumah sakit setelah ditemukan polisi saat mendaki Fuji dari sisi gunung di Prefektur Yamanashi.
Fuji dapat didaki dari prefektur Yamanashi dan Shizuoka. Musim pendakian dimulai di Yamanashi mulai 1 Juli.
Setiap tahunnya, sebanyak 300.000 orang mendaki Fuji. Menyaksikan matahari terbit dari puncak gunung itu merupakan pengalaman spiritual yang didambakan. Namun kekhawatiran semakin meningkat akhir-akhir ini dengan semakin padatnya pendaki dan juga wisatawan.
Kota Fujikawaguchiko di Yamanashi memasang layar hitam besar di sepanjang trotoar untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji. Tujuannya, mencegah massa mengambil foto. [ka/ab]
Forum