Tim penyelamat di Turki selatan menarik seorang perempuan dari puing-puing sebuah bangunan pada Senin (13/2), lebih dari seminggu setelah serangkaian gempa kuat menghantam wilayah tersebut.
Penyelamatan wanita berusia 40 tahun di Kota Islahiye, Provinsi Gaziantep itu terjadi ketika para ahli memperingatkan sudah tidak ada lagi kesempatan untuk menemukan lebih banyak orang yang masih hidup di bawah reruntuhan bangunan.
Pihak berwenang Turki telah melaporkan sedikitnya 29.605 kematian akibat gempa besar yang berpusat di wilayah Gaziantep.
Di seberang perbatasan di Suriah utara, kantor kemanusiaan PBB mengatakan pada Senin (13/2) bahwa jumlah korban tewas di sana mencapai 4.300, dan 7.600 lainnya terluka.
Tim SAR internasional serta bantuan medis dan lainnya telah mengalir ke Turki sejak gempa terjadi pada 6 Februari dini hari.
Menyalurkan bantuan ke bagian Suriah yang dihantam gempa telah menjadi tantangan yang lebih besar, dengan pengiriman dari luar dibatasi pada satu penyeberangan di perbatasan Turki-Suriah. Pengiriman dari daerah yang dikuasai pemerintah ke daerah yang dikuasai pemberontak telah tertahan di tengah negosiasi dengan berbagai pihak untuk memungkinkan akses kemanusiaan.
“Sejauh ini kami telah mengecewakan orang-orang di Suriah barat laut,” cuit kepala bantuan PBB Martin Griffiths pada Minggu (12/2) ketika dia mengunjungi wilayah tersebut. “Mereka benar-benar merasa ditinggalkan.”
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera memberikan suara pada resolusi yang mengizinkan penyeberangan perbatasan tambahan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Suriah. [lt/ab]
Forum