Tiongkok menyatakan mendukung usaha Palestina untuk mendapatkan status pengamat di PBB. Jurubicara Kementerian Luar negeri Tiongkok, Hong Lei mengatakan, dalam keterangan persnya hari Selasa, Tiongkok memahami, menghormati dan mendukung permohonan Palestina untuk bergabung dengan PBB.
Tiongkok telah lama memiliki hubungan yang erat dengan Palestina, namun dalam beberapa tahun belakangan juga menjalin hubungan yang baik dengan Israel, khususnya di bidang pertahanan.
Lei mengatakan, Tiongkok menghormati hak rakyat Palestina untuk menjadi negara yang berdiri sendiri, namun mengatakan pendirian itu itu harus dicapai berdasarkan kesepakatan dengan Israel. Amerika juga mendukung status negara bagi Palestina, namun ingin pengakuan itu sebagai hasil negosiasi dengan Israel.
Sebagai anggota Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto, Amerika dapat menghalangi pengakuan penuh Palestina sebagai anggota PBB, namun Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara masih dapat memberi Palestina status pengamat.
Palestina mengatakan, pembicaraan perdamaian yang diperantarai Amerika mengalami kegagalan karena berlanjutnya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Kenyataan ini mendorong Palestina memutuskan untuk meminta pengakuan PBB tanpa menunggu kesepakatan Israel
Tiongkok telah lama memiliki hubungan yang erat dengan Palestina, namun dalam beberapa tahun belakangan juga menjalin hubungan yang baik dengan Israel, khususnya di bidang pertahanan.
Lei mengatakan, Tiongkok menghormati hak rakyat Palestina untuk menjadi negara yang berdiri sendiri, namun mengatakan pendirian itu itu harus dicapai berdasarkan kesepakatan dengan Israel. Amerika juga mendukung status negara bagi Palestina, namun ingin pengakuan itu sebagai hasil negosiasi dengan Israel.
Sebagai anggota Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto, Amerika dapat menghalangi pengakuan penuh Palestina sebagai anggota PBB, namun Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara masih dapat memberi Palestina status pengamat.
Palestina mengatakan, pembicaraan perdamaian yang diperantarai Amerika mengalami kegagalan karena berlanjutnya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Kenyataan ini mendorong Palestina memutuskan untuk meminta pengakuan PBB tanpa menunggu kesepakatan Israel