Pernyataan Clinton dalam lawatan 11 hari ke kawasan sub-Sahara Afrika tersebut, dianggap sebagian kalangan ditujukan pada Tiongkok, yang muncul sebagai mitra dagang utama Afrika dalam beberapa tahun belakangan.
Meningkatnya aktivitas Tiongkok di Afrika telah mendorong munculnya kritik dari banyak pihak di Washington yang khawatir Beijing mengejar kepentingan ekonominya dengan mengorbankan negara-negara Afrika yang lebih miskin.
Komentar di kantor berita resmi Xinhua Jumat menyebut pernyataan Clinton, yang tidak secara khusus menyebut Tiongkok, itu “jahat, kasar dan tidak adil” terhadap Beijing.
Disebutkan bahwa Clinton mungkin mengabaikan fakta di lapangan atau memilih untuk mengabaikannya, seraya menegaskan bahwa hubungan antara Tiongkok dan Afrika berdasarkan pada persahabatan dan kesetaraan.
Perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara Afrika mencapai rekor 166 miliar dolar tahun lalu, di saat Beijing mencari sumber-sumber daya untuk mendukung ekonominya yang marak. Tetapi para pengecam menyatakan Tiongkok mendukung keuangan negara-negara yang memiliki catatan hak asasi buruk, sehingga memicu kekhawatiran mengenai pelanggaran ketenagakerjaan dan korupsi.
Meningkatnya aktivitas Tiongkok di Afrika telah mendorong munculnya kritik dari banyak pihak di Washington yang khawatir Beijing mengejar kepentingan ekonominya dengan mengorbankan negara-negara Afrika yang lebih miskin.
Komentar di kantor berita resmi Xinhua Jumat menyebut pernyataan Clinton, yang tidak secara khusus menyebut Tiongkok, itu “jahat, kasar dan tidak adil” terhadap Beijing.
Disebutkan bahwa Clinton mungkin mengabaikan fakta di lapangan atau memilih untuk mengabaikannya, seraya menegaskan bahwa hubungan antara Tiongkok dan Afrika berdasarkan pada persahabatan dan kesetaraan.
Perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara Afrika mencapai rekor 166 miliar dolar tahun lalu, di saat Beijing mencari sumber-sumber daya untuk mendukung ekonominya yang marak. Tetapi para pengecam menyatakan Tiongkok mendukung keuangan negara-negara yang memiliki catatan hak asasi buruk, sehingga memicu kekhawatiran mengenai pelanggaran ketenagakerjaan dan korupsi.
