Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penyematan baret dan brevet Tentara Nasional Indonesia (TNI), di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur Kamis (16/4). Presiden juga diangkat sebagai warga kehormatan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, merupakan kebanggaan bagi TNI karena Presiden bersedia diangkat sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI.
"Selamat kepada Bapak Presiden. Karena bapak Presiden telah diangkat sebagai warga kehormatan pasukan khusus dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia. Sebuah kebanggan bagi kami karena bapak mau menerimanya dengan baik," ujar Moeldoko.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga memastikan, prajurit TNI akan mengawal Presiden dan jalannya pemerintahan hingga selesai akhir jabatan 5 tahun kedepan.
"Kami seluruh prajurit ingin menunjukan bahwa kami adalah pajurit yang profesional. Untuk itu kepada seluruh prajurit, TNI..Setia kepadaa..!! NKRI…Konstitusi…Presidenn…!!!," tegas Moeldoko selanjutnya.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menegaskan, stabilitas keamanan sangat penting dalam membangun negara. Oleh sebab itu tegas Presiden, tantangan ancaman keamanan negara seperti terorisme, radikalisme dan ekstrimisme, harus dihadapi tanpa kompromi.
Jokowi mengatakan, "Bahwa yang namanya stabilitas politik, stabilitas keamanan itu sangat penting sekali dalam membangun negara kita. Oleh sebab itu tantangan yang dihadapi misalnya terorisme, radikalisme, ekstrimisme, harus dihadapi tanpa kompromi. Jangan sampai ada kompromi dengan hal-hal yang berkaitan dengan terorisme. Negara harus menang ! Karena dengan stabilitas politik dan keamanan itulah kita bisa membangun. Tentu saja dengan pembangunan-pembangunan infrastruktur untuk konektivitas antar provinsi dan antar pulau."
Presiden Jokowi juga menyinggung rencana pemerintah menaikkan tunjangan para prajurit TNI mulai awal Mei ini.
"Ini juga kabar baik. Tadi pagi saya sudah telpon ke Menteri Pendyagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta ke Menteri Keuangan. Jadi kenaikan tunjangan kinerja menjadi kurang lebih 56%-60% akan diterima saudara-saudara pada awal bulan yang akan datang," papar Jokowi.
Namun, sebuah insiden mewarnai pembaretan Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI, seorang prajurit TNI jatuh dari atas gedung Mabes TNI saat melakukan aksi demonstrasi pembebasan sandera.
Peristiwa itu terjadi selepas Jokowi mendapatkan baret dan jaket dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Lapangan Merah Plaza Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur Kamis (16/4).
Prajurit TNI yang berpakaian serba hitam itu tampak tersangkut tali saat hendak meluncur dari atas gedung. Ia terjatuh dan nyaris tertabrak mobil tim demonstrasi yang melintas kencang. Prajurit TNI lainnya kemudian berlarian menyelamatkannya dan membawa ke dalam mobil ambulans yang ada di lokasi acara.
Presiden Jokowi yang melihat peristiwa itu dengan mata kepalanya sendiri, kemudian berbincang dengan Panglima TNI Moeldoko menanyakan peristiwa tersebut. Pihak TNI belum bersedia menjelaskan insiden itu kepada media. Namun demikian prajurit TNI itu dalam kondisi selamat.
Selain atraksi demontrasi pembebasan sandera, acara ini juga diikuti dengan atraksi terjun payung dari pasukan khusus TNI dari Kopassus Angkatan Darat, Marinir Angkatan Laut dan Paskhas Angkatan Udara.