Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menangguhkan kerjasama dengan militer Australia atas dugaan penghinaan terhadap ideologi negara Indonesia.
Juru bicara TNI, Mayjen Wuryanto, mengatakan Rabu (4/1) bahwa kerjasama antara kedua militer itu telah ditangguhkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Wuryanto mengatakan, keputusan itu dibuat setelah munculnya laporan-laporan bahwa seorang instruktur Indonesia mengatakan ada sebuah "kertas berlaminasi" di pangkalan Pasukan Khusus Australia tempat ia mengajar yang isinya menghina.
"Semua bentuk kerjasama telah ditangguhkan," ujar juru bicara TNI Mayjen Wuryanto. Ia mengatakan penangguhan ini akan berdampak pada sejumlah besar aktivitas.
"Ada masalah-masalah teknis yang perlu didiskusikan," ujar Wuryanto.
"Kemungkinan besar" kerjasama akan dilanjutkan begitu masalah-masalah ini diatasi, tambahnya.
Laporan-laporan media Indonesia menyebutkan bahwa kertas itu mengandung kata-kata yang merendahkan Pancasila.
Kerjasama militer antara kedua negara telah membaik sejak 2013, setelah hubungan renggang karena dugaan memata-matai oleh Australia. [hd]