Pemimpin partai oposisi terbesar di Inggris, Rabu (14/8), menyerukan kepada pendukung oposisi lainnya untuk bergabung guna menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson yang konservatif, dan sekaligus mencegah keluarnya Inggris tanpa perjanjian dari Uni Eropa pada Oktober.
Tindakan ini terjadi setelah Johnson menuduh politisi yang anti Brexit bekerja sama dengan Uni Eropa untuk menghalangi keluarnya Inggris dari kelompok itu.
Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan ia berencana menyerukan diadakannya mosi tidak percaya atas pemerintahan Johnson “dalam waktu secepatnya”, setelah para anggota parlemen kembali dari liburan musim panas bulan depan.
Dalam surat yang dikirim Corbyn kepada para pemimpin oposisi lainnya, dia mengatakan, parlemen haruslah bersatu mendukung “pemerintahan sementara” yang akan dipimpinnya, untuk mengusahakan penundaan keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada 31 Oktober, dan diadakannya pemilihan umum baru.
Rencana itu dimungkinkan oleh peraturan DPR tapi diperkirakan akan mendapat tentangan. Kelompok-kelompok oposisi yang lebih kecil sepakat pentingnya mencegah keluarnya Inggris tanpa perjanjian, tapi tidak mau menempatkan Corbyn, tokoh sayap kiri itu di tampuk kekuasaan.
Johnson bertekad akan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober, dengan atau tanpa perjanjian. Johnson mengatakan, Rabu, ada “kerja sama jahat” antara Uni Eropa dan para politisi Inggris yang ingin mencegah Brexit. [ii/pp]