Harga minyak mentah naik hari Jumat (25/4) seiring dengan persiapan industri minyak Amerika menghadapi kemungkinan gangguan produksi dari Topan Harvey yang sedang menuju Teluk Meksiko, pusat industri minyak negara tersebut.
Kekuatan badai Harvey semakin meningkat sejak Kamis dan kemungkinan menjadi badai terbesar yang menghantam daratan Amerika serikat dalam 12 tahun terakhir. Badai tersebut diperkirakan akan bergerak ke Houston dan Corpus Christi di pesisir Texas.
Harga acuan minyak mentah Amerika West Texas Intermediate naik 33 sen atau 0,7 persen menjadi 47,76 dolar per barel pada pukul 0534 GMT dari harga penutupan sebelumnya.
Harga acuan minyak internasional Brent juga naik 38 sen atau 0,7 persen menjadi 52,42 dolar per barel dari penutupan sebelumnya.
Harga naik dipicu dengan penutupan fasilitas produksi di wilayah-wilayah yang akan dilewati badai dan perkiraan bahwa penutupan fasilitas produksi bisa lama apabila badai Harvey menimbulkan kerusakan yang meluas.
“Kerusakan dan banjir yang melanda kilang-kilang dan lapangan-lapangan shale, terganggunya produksi minyak di Teluk Meksiko serta kerusakan infrastruktur, tidak mungkin melemahkan WTI,” kata Jeffrey Halley, analis market senior di perusahaan broker OANDA.
Harga acuan untuk bensin di Amerika telah melonjak sebanyak hampir 10 persen sejak Rabu menjadi 1,72 dolar per galon, level tertinggi sejak April karena banyak kilang menutup fasilitas produksinya untuk bersiap menghadapi badai Harvey.
Pelabuhan Corpus Christi di Texas ditutup untuk lalu lintas kapal, menurut juru bicara Otoritas Pelabuhan di Texas, Kamis. Kilang minyak yang dioperasikan oleh Citgo Petroleum, Valero Energy dan Flint Hills Resources juga sudah menutup fasilitasnya menjelang badai.
Di luar potensi dampak dari badai Harvey terhadap industri minyak, pasokan global tetap berlimpah walaupun sudah ada upaya dari negara-negara anggota OPEC untuk menahan produksi dengan harapan akan menaikan harga.
Salah satu penyebab berlimpahnya pasokan minyak mentah adalah kenaikan produksi minyak Amerika. Produksi minyak Amerika Serikat telah naik sebanyak 13 persen sejak pertengahan 2016 menjadi 9,53 juta barel per hari (bph), hampir mendekati rekor 9,61 juta bpd di bulan Juni 2015. [fw/au]