Sebuah topan hebat bergerak menyisir garis pantai Pasifik Jepang, membawa angin keras dan hujan lebat, serta mengakibatkan longsor lumpur yang menewaskan sedikitnya 17 orang.
Topan Wipha, yang membawa angin hingga kecepatan 180 kilometer per jam, itu menimbulkan kerusakan paling parah di pulau Izu Oshima, di sebelah selatan Tokyo. Para pejabat mengatakan, sedikitnya 40 orang dinyatakan hilang setelah beberapa rumah hancur dan tersapu longsor lumpur.
Saat melintasi Tokyo, topan itu juga mengganggu arus lalu lintas pagi. Operasi kereta dihentikan dan ratusan penerbangan dibatalkan. Puluhan sekolah di Tokyo juga ditutup. Meski demikian ibukota sepertinya terhindar dari kerusakan besar. Pihak berwenang dilaporkan tengah mencari dua anak laki-laki yang hilang setelah bermain di pantai.
Pada Rabu (16/10), Wipha diperkirakan akan bergerak mengarah ke pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang sedang dilanda masalah. Namun, para operator PLTN itu tidak melaporkan adanya tingkat radiasi yang abnormal pada saat topan itu mendekati wilayah tersebut.
Topan itu membawa angin dengan kecepatan hingga 180 kilometer per jam, namun diperkirakan akan melemah kemudian hari Rabu (16/10).
Topan Wipha, yang membawa angin hingga kecepatan 180 kilometer per jam, itu menimbulkan kerusakan paling parah di pulau Izu Oshima, di sebelah selatan Tokyo. Para pejabat mengatakan, sedikitnya 40 orang dinyatakan hilang setelah beberapa rumah hancur dan tersapu longsor lumpur.
Saat melintasi Tokyo, topan itu juga mengganggu arus lalu lintas pagi. Operasi kereta dihentikan dan ratusan penerbangan dibatalkan. Puluhan sekolah di Tokyo juga ditutup. Meski demikian ibukota sepertinya terhindar dari kerusakan besar. Pihak berwenang dilaporkan tengah mencari dua anak laki-laki yang hilang setelah bermain di pantai.
Pada Rabu (16/10), Wipha diperkirakan akan bergerak mengarah ke pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang sedang dilanda masalah. Namun, para operator PLTN itu tidak melaporkan adanya tingkat radiasi yang abnormal pada saat topan itu mendekati wilayah tersebut.
Topan itu membawa angin dengan kecepatan hingga 180 kilometer per jam, namun diperkirakan akan melemah kemudian hari Rabu (16/10).