Pihak berwenang Somalia mengatakan jumlah korban dari dua ledakan di dekat sebuah hotel Mogadishu hari Jumat telah bertambah menjadi 25 orang.
Rumah Sakit Media Duniya Ali Mohamed mengatakan kepada VOA bahwa delapan dari 34 orang yang dirawat di rumah sakit itu meninggal karena luka serius yang diderita dalam ledakan.
Tiga mayat ditemukan tertimbun reruntuhan rumah-rumah yang rusak akibat bom mobil besar di dekat SYL Hotel.
Hampir 60 orang lainnya luka-luka dalam serangan tersebut, di mana sejumlah orang bersenjata juga memaksa masuk ke lantai dasar hotel dan terjadi baku tembak dengan para petugas penjaga keamanan.
Hotel ini terletak di seberang jalan istana presiden Somalia, Villa Somalia, dan sering dikunjungi oleh para pejabat pemerintah.
Kelompok militan Islam Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Sumber-sumber keamanan mengatakan militan menggunakan lebih dari 200 kilogram bahan peledak untuk bom pertama, yang menghantam sebuah pos pemeriksaan.
Dahir Amin Jeesow, anggota parlemen Somalia yang berada di hotel, menggambarkan ledakan tersebut "paling kuat, paling keras yang pernah ia saksikan di Mogadishu oleh Al-Shabab."
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengecam pemboman itu.
Al-Shabab, kelompok yang terkait Al-Qaeda, sering melakukan serangan di Somalia, menarget para pejabat pemerintah dan pasukan Uni Afrika.
Kelompok militan Islamis ini baru menguasai sebagian besar Somalia selatan pada tahun 2010, namun terdesak ke pedesaan oleh pasukan Uni Afrika dan pasukan pemerintah Somalia. [zb]