Tempat-tempat pemungutan suara telah dibuka di Meksiko pada Minggu pagi, dalam pemilu untuk menentukan pengganti Presiden Enrique Peña Nieto yang akan segera mengakhiri masa jabatannya.
Meksiko akan memilih presiden baru, anggota kedua majelis di Kongres dan sembilan gubernur. Ini adalah pemilu terbesar belakangan ini, sekaligus yang paling dipenuhi kekerasan, di mana lebih dari 100 politisi tewas dibunuh menjelang pemilu hari Minggu ini.
Berbagai jajak pendapat secara konsisten memperlihatkan bahwa politisi kawakan berhaluan kiri Andres Manuel Lopez Obrador, yang dikenal luas sebagai AMLO, unggul dengan selisih di atas 10 persen.
Lopez Obrador, 64, yang mengawali karier politiknya beberapa dekade silam dengan menjadi aktivis hak-hak warga pribumi, berkampanye dengan mengajukan program perubahan besar-besaran dan selama ini ia digambarkan sebagai seorang nasionalis. Ini adalah pemilihan presiden pertama yang diikuti partainya, National Registration Movement (MORENA), yang maju dalam pemilihan melalui koalisi dengan Partai Buruh yang berhaluan kiri dan Social Encounter Party yang berhaluan kanan.
Lawan terberat Lopez Obrador diperkirakan adalah Ricardo Anaya dari Partai Aksi Nasional (PAN). [uh]
