Presiden Donald Trump mengatakan pemerintahannya memberlakukan sanksi-sanksi tambahan terhadap Iran menyusul serangan akhir pekan lalu terhadap fasilitas-fasilitas minyak Saudi. Pemerintah Amerika menuding serangan itu dilakukan Republik Islam tersebut.
Berbicara di kantornya di Ruang Oval, Jumat (20/9), dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Trump mengatakan, “Kami baru saja menetapkan sanksi terhadap bank nasional Iran.”
“Saya kira sanksi-sanksi berhasil," kata Trump dalam konferensi pers Gedung Putih bersama PM Australia Scott Morrison. Trump juga mengatakan, "(Serangan) militer bisa berhasil, tetapi itu adalah bentuk kemenangan yang sangat berat."
Trump kepada wartawan mengatakan tidak merencanakan tanggapan militer terhadap serangan Iran itu, "Orang yang kuat melakukan pendekatan, dan hal yang menunjukkan kekuatan, adalah menunjukkan kemampuan sedikit menahan diri." Meski demikian Trump memperingatkan, "Iran tahu jika mereka berperilaku tidak pantas, akan ada pembalasan."
Sanksi-sanksi itu diberlakukan setelah serangan akhir pekan lalu terhadap instalasi minyak Arab Saudi yang menurut pejabat AS dilakukan oleh Iran, tuduhan yang dibantah Teheran.
Iran membantah terlibat dalam serangan itu. Serangan-serangan dan tindakan saling melontarkan tuduhan itu meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi situasi di kawasan.
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif hari Kamis (19/9) mengatakan serangan militer AS atau Arab Saudi terhadap negaranya akan memicu "perang habis-habisan."
Amerika telah menetapkan serangkaian sanksi terhadap Iran sejak pemerintahan Trump menarik keluar Amerika dari perjanjian nuklir 2015 pada November lalu.
Menteri Keuangan Amerika Steven Mnuchin mengatakan sanksi-sanksi terbaru itu menunjukkan Amerika terus melancarkan kampanye tekanan maksimal, seraya menegaskan “kami sekarang telah memutuskan semua aliran dana ke Iran.” [uh/ab]