Presiden Donald Trump hari Senin mengancam akan mengenakan tarif impor baru atas barang-barang buatan China bernilai 325 milyar dollar, kalau Presiden Xi Jinping tidak mau mengadakan perundingan dagang baru dengannya bulan ini.
Trump mengatakan kepada jaringan televisi CNBC hari Senin pagi (10/6) bahwa dia berharap bisa bertemu dengan Presiden Xi di Osaka, Jepang dalam KTT para pemimpin G-20 pada tanggal 28 dan 29 Juni.
China belum mengkonfirmasi Xi akan hadir dalam pertemuan itu. Trump mengancam akan mengenakan tarif impor baru itu, sebagai tambahan atas tarif yang telah dikenakannya atas barang-barang China bernilai 200-milyar dolar AS, kalau Xi tidak hadir.
Perundingan dagang yang telah berlangsung berbulan-bulan telah terhenti. Amerika menuduh China mundur dari berbagai syarat perdagangan yang telah disepakati bersama, tapi China membantah tuduhan Amerika itu.
Pernyataan Kementerian LN China mengatakan, “Kami tidak ingin terlibat perang dagang, tapi kalau perlu, kami tidak takut. Kalau Amerika siap untuk mengadakan konsultasi atas dasar persamaan hak, pintu kami terbuka lebar. Tapi kalau Amerika ingin terus meningkatkan sengketa perdagangan, kami akan membalasnya dengan tegas dan tekun.”
Trump tampaknya menyampaikan ancaman itu sebagai tanggapan terhadap Kamar Dagang AS, yang telah mengkritiknya karena menggunakan ancaman tarif untuk memaksa Meksiko berbuat lebih banyak untuk menghentikan aliran migran melintasi perbatasan selatan Amerika Serikat.
Trump mengecam Kamar Dagang Amerika, dan mengatakan badan itu memiliki prioritas yang salah.
Trump mengatakan, “Mereka seharusnya mulai mewakili Amerika Serikat, bukan semata-mata sebagai perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota Kamar Dagang AS.” (lt)