Tautan-tautan Akses

Trump di Mt. Rushmore, Masker dan Jaga Jarak Tidak Diwajibkan


Mount Rushmore di Keystone, South Dakota. (Foto: dok). Panitia telah membatalkan rencana untuk mengamanatkan jarak sosial selama kunjungan Presiden Donald Trump, 3 Juli 2020, dalam perayaan awal Hari Kemerdekaan AS.
Mount Rushmore di Keystone, South Dakota. (Foto: dok). Panitia telah membatalkan rencana untuk mengamanatkan jarak sosial selama kunjungan Presiden Donald Trump, 3 Juli 2020, dalam perayaan awal Hari Kemerdekaan AS.

Presiden Donald Trump mengunjungi Mount Rushmore di South Dakota hari Jumat (3/7) untuk perayaan awal Hari Kemerdekaan yang diperkirakan akan dihadiri ribuan orang. Monumen Nasional Mount Rushmore adalah pahatan raksasa yang menampilkan wajah empat presiden Amerika, George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt dan Abraham Lincoln, yang ditatah di gunung granit.

Meskipun AS memimpin di dunia dalam hal jumlah kasus Covid-19, para pejabat setempat menyatakan tidak ada rencana untuk menerapkan social distancing atau penggunaan masker dalam acara itu. Namun, masker gratis akan tersedia bagi mereka yang menginginkannya.

Gubernur South Dakota Kristi Noem mengatakan kepada Fox News sebelumnya pekan ini, “Kami telah memberitahu orang-orang yang khawatir bahwa mereka dapat tinggal di rumah.”

The Washington Post melaporkan bahwa lawatan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Arizona pekan ini, diundur dari Selasa menjadi Rabu setelah para agen Dinas Rahasia yang mengatur perjalanan itu sakit karena terjangkit virus corona atau menunjukkan gejala-gejala terjangkit.

AS pada hari Kamis (3/7) mencatat lebih dari 50 ribu kasus baru. Empat negara bagian, Arizona, California, Florida, Texas, menyumbang sebagian dari kasus baru itu. Menurut Gubernur New Jersey Phil Murphy, lonjakan jumlah kasus Covid-19 itu antara lain disebabkan oleh “perilaku bodoh” orang-orang yang tidak mengenakan masker atau mempraktikkan social distancing.

Covid-19 di berbagai negara

Hampir 11 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia, sementara di AS angkanya mendekati 3 juta. Para pejabat Australia menyatakan 10 ribu orang di Victoria telah menolak melakukan tes virus corona pekan lalu karena mereka meyakini wabah ini tidak nyata dan merupakan “teori konspirasi.”

The New York Times melaporkan bahwa Australia, yang telah berhasil meminimalkan jumlah kasus Covid-19, kini menutup sebuah daerah berpenduduk 300 ribu orang di komunitas yang mayoritas warganya imigran, di negara bagian Victoria.

India melaporkan hampir 21 ribu pasien baru virus corona per hari pada hari Jumat (3/7). India, Kamis (2/7) menyatakan telah mencatat sekitar 100 ribu kasus dalam empat hari. Johns Hopkins University, Jumat pagi (3/7) menyatakan negara di Asia Selatan itu memiliki lebih dari 625 ribu kasus Covid-19.

Afrika Selatan, Kamis (2/7) melaporkan rekor baru dengan catatan 8.100 kasus baru dalam periode 24 jam.

Warga antre untuk memberikan suara sambil tetap menjaga jarak dalam Pilpres di Warsawa, Polandia, 28 Juni 2020. (Foto: dok).
Warga antre untuk memberikan suara sambil tetap menjaga jarak dalam Pilpres di Warsawa, Polandia, 28 Juni 2020. (Foto: dok).

PM Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan kepada para pemilih agar tidak takut untuk keluar dan memberikan suara dalam pemilihan presiden putaran kedua pada 12 Juli mendatang. Terlepas dari ratusan kasus baru yang dilaporkan setiap hari, Polandia relatif berhasil dalam membendung Covid-19, dengan mencatat 1.500 kematian.

PM Inggris Boris Johnson, Kamis (3/7) mengatakan ia melonggarkan kewajiban karantina bagi pengunjung yang tiba di Inggris. Ia mengatakan akan mengumumkan rinciannya pada hari Jumat atau Sabtu.

Dan di Meksiko, perusahaan pemasok kebutuhan medis telah mulai menggunakan pesawat nirawak untuk mengirim masker, sarung tangan dan perlengkapan lainnya ke rumah sakit. Dokter, perawat dan petugas medis lainnya telah melancarkan aksi protes nasional karena apa yang mereka sebut kurangnya peralatan pelindung diri. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG