Sekembalinya dari Eropa, Presiden AS Donald Trump memusatkan perhatian pada masalah layanan kesehatan. Penduduk di beberapa negara bagian memprotes RUU layanan kesehatan yang diupayakan oleh Senat. Demonstran anti-Trump turun ke jalan dengan kekuatan penuh selama libur 4 Juli, mengisyaratkan bahwa negara itu masih terpecah sehubungan jabatan kepresidenan Trump. Sebelum bertolak ke Eropa, Trump memberikan penilaian positif mengenai enam bulan pertamanya menjabat.
Trump mengatakan, “Ekonomi kuat dan kinerja kita positif dalam segala bidang. Dan kita memang punya tantangan, tapi kita akan mengatasinya, percayalah.”
Sementara itu, perseteruan antara Trump dengan media tak kunjung reda, termasuk video Trump menyerang CNN di twitter. Tetapi beberapa tokoh Partai Republik, termasuk Gubernur Ohio John Kasich melihatnya sebagai upaya mengalihkan perhatian.
“Saya harap dia mendalami pekerjaannya dan memahami bahwa dia harus menjadi tokoh pemersatu,” ujar kasich.
Isu-isu dalam negeri secara umum masih macet, terutama mengenai layanan kesehatan. Kalangan Republik berbeda pendapat mengenai rencana yang bisa berdampak 20 juta penduduk kehilangan asuransi kesehatannya, kata pengamat Matthew Fiedler dari Brookings Institutions.
“Meskipun secara ideologis mereka menentang UU Layanan Kesehatan Terjangkau atau yang disebut (Obamacare), mereka sangat khawatir untuk menghilangkan Obamacare kedepannya,” jelas Matthew Fiedler.
Popularitas Trump berkisar sekitar 40 persen dalam sebagian besar jajak pendapat, meskipun pendukung utamanya tetap mendukungnya, kata pengamat John Fortier dari Pusat Kebijakan Bipartisan.
Fortier mengatakan, “Sepertinya enam bulan pertama bukan ukuran sempurna untuk menilai seorang presiden mengenai isu-isu ini. Seringkali perlu waktu lama untuk menyelesaikan perundang-undangan. Pada saat ini popularitasnya masih rendah, tetapi masih terlalu dini dari sudut pandang proses legislatif.”
Pembahasan Senat mengenai layanan kesehatan akan dimulai kembali pekan depan. [vm/jm]