Presiden terpilih Donald Trump mengambil waktu rehat dari pekerjaan transisinya dalam membentuk kabinet untuk berpidato pada sebuah rapat akbar di Cincinnati, Ohio, di mana beberapa ribu pendukungnya bersorak-sorai seolah pemilu masih berlangsung.
Rapat akbar itu merupakan yang pertama dari serangkaian kegiatan serupa secara nasional yang ditujukan untuk menyampaikan terima kasih kepada para pendukungnya dan menegaskan kembali janjinya kepada mereka.
Sebagaimana dilaporkan reporter VOA Glen Flakus dari Cincinnati, Trump juga mengakui fakta bahwa rakyat Amerika sangat terpecah belah atas kemenangannya dalam pemilu.
Meskipun ia sudah memenangkan pemilu dan kampanye telah berakhir, Presiden terpilih Donald Trump sekali lagi tampil di hadapan para pendukungnya untuk meyakinkan mereka bahwa ia akan memenuhi janji-janjinya.
"Kita akan tumpas pelanggaran-pelanggaran perdagangan yang telah merusak kemampuan Anda dan kemampuan perusahaan Anda bersaing. Masa-masa itu sudah berakhir," kata Trump.
Rapat akbar itu berlangsung tidak lama setelah muncul keputusan perusahaan Carrier untuk tidak mengalihkan hampir 1.000 pekerjaannya ke sebuah pabrik di Meksiko setelah Trump bertemu dengan para pejabat perusahaan itu.
Fakta itu mengundang pujian dari seorang pendukung Trump bernama Heidi Morris.
"Berkat latar belakang bisnisnya, ia memiliki keahlian untuk bernegosiasi dengan sekelompok orang berpandangan bisnis dan mengusahakan kesepakatan. Ia tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan itu," kata Heidi.
Namun beberapa puluh orang yang memiliki pandangan lebih kritis mengenai Trump melangsungkan protes di luar arena di mana rapat akbar itu berlangsung. Mereka mewakili setengah penduduk AS yang tidak mendukung Trump. Banyak di antara mereka mengkhawatirkan apa yang akan terjadi setelah Trump dilantik Januari mendatang.
Dalam pidatonya Trump menyorot perpecahan mendalam yang sedang dialami AS. "Kita akan satukan negara, seluruh negara kita. Kita akan temukan apa yang menjadi persamaan kita dan akan menuntaskan pekerjaan kita," kata Trump.
Pendukung Trump lainnya, Irene McNulty yakin Trump akan melakukannya. "Ia belum melupakan kita. Biasanya, segera setelah seorang pejabat terpilih, kita tidak akan melihatnya lagi. Tapi ia datang kembali untuk berterima kasih atas dukungan yang telah kita berikan," kata Irene McNulty.
Namun seorang demonstran bernama Winnie Boal memiliki pandangan berbeda. "Trump itu gampang bosan. Saya kita ia bosan dengan semua pekerjaan transisinya dan ia ingin ke luar dan menikmati sanjungan para pendukungnya," katanya.
Sanjungan memang berlimpah pada rapat akbar itu, di mana Trump juga mengumumkan pilihannya untuk posisi Menteri Pertahanan, yakni pensiunan jendral marinir James "Mad Dog" Mattis.
Sementara rapat akbar itu hampir menyerupai kegiatan kampanye, banyak pendukung Trump mengatakan mereka memandang acara itu sebagai seruan terhadap mereka untuk membantu Trump memenuhi agenda kerjanya yang berani yang telah mendorong mereka untuk memilihnya. [ab/lt]