Sebelumnya hari Rabu (28/9), Donald Trump berkampanye di kota Chicago, di mana ia berbicara di depan organisasi warga Amerika asal Polandia. Dia berjanji jika terpilih, Amerika akan menjadi teman sejati Polandia. Dia juga membandingkan kampanyenya pada apa yang disebut suara pemilih "Brexit" yang membawa Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
"Dan sekarang mereka memanggil saya 'Pak Brexit'. Karena dalam satu bentuk kita sangat mirip dengan apa yang terjadi di sana. Kita menginginkan kemerdekaan kita kembali, ingin kebebasan kita kembali. Kita tidak ingin menampung orang yang tidak kita kehendaki. Kita tidak ingin menampung orang ke negara kita yang mungkin memiliki niat sangat buruk," ungkap Trump.
Clinton berkampanye Rabu di New Hampshire bersama Senator Vermont Bernie Sanders, yang pernah menjadi saingannya dalam memperebutkan pencalonan presiden Partai Demokrat mengatakan di depan kerumunan siswa, bahwa hasil pemilu akan berkumandang selama beberapa dasawarsa.
"40 hari ke depan akan menentukan 40 tahun mendatang. Jadi saya akan menyelesaikan kampanye saya dalam bentuk saya memulai pelayanan publik dan karir saya, berjuang untuk anak-anak dan keluarga, yang menjadi tujuan hidup saya dan akan menjadi misi kepresidenan saya," kata Clinton.
Sementara hari Kamis (29/9) ini, Trump berkampanye di New Hampshire dan Clinton di Iowa, dua negara bagian yang memainkan peran besar sebagai dua negara bagian pertama yang menentukan dalam proses pencalonan partai yang dimulai delapan bulan lalu, tapi tidak memiliki pengaruh besar pada hasil pemilu tanggal 8 November.
Alasannya adalah sistem electoral college yang memberikan bobot lebih pada pemilihan presiden untuk negara bagian-negara bagian yang lebih padat penduduknya seperti Michigan, di mana Trump akan ke sana hari Jumat, dan Florida, di mana Clinton dijadwalkan mengadakan kampanye juga Jumat ini.
Michigan mempunyai 16 electoral college dan Florida 29, dan 10 untuk gabungan Iowa dan New Hampshire. [ps/al]