Presiden Amerika Donald Trump hari Kamis (9/2) mengecam senator Partai Republik John McCain melalui Twitter, dengan mengatakan kritik McCain terhadap serbuan militer di Yaman yang menewaskan seorang anggota pasukan khusus Amerika Navy Seal hanya akan “membuat musuh lebih berani.”
Senator McCain hari Rabu (8/2) menggambarkan serbuan militer pekan lalu – yang menewaskan Kepala pasukan khusus William “Ryan” Owens” – sebagai “kegagalan”.
McCain mengatakan serbuan – yang juga menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak itu, serta hancurnya sebuah pesawat terbang bernilai 75 juta dolar – “tidak bisa dianggap sebagai keberhasilan”.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer hari Rabu (8/2) membela penyerbuan itu dengan mengatakan aksi itu juga menewaskan sekitar 14 tersangka Al Qaeda.
“Ini jelas operasi yang sukses dan siapapun yang mengatakan operasi ini tidak sukses, menghina Ryan Owens,” ujar Spicer.
Penyerbuan itu merupakan operasi kontra-teroris besar pertama yang dilakukan pemerintahan Donald Trump. Serangan itu membuat pemerintah Yaman hari Rabu meminta “pengkajian kembali” misi itu dan membantah laporan bahwa Yaman minta ditangguhkannya aksi-aksi kontra-teroris yang dilakukan Amerika.
“Yaman masih akan bekerjasama dengan Amerika dan mematuhi semua perjanjian,” ujar Menteri Luar Negeri Yaman Abdul Malik al Makhlafi di Kairo.
Ditambahkannya, apa yang disebut sebagai permintaan Yaman untuk menghentikan operasi khusus Amerika itu “tidak benar”.
McCain yang kerap mengkritisi Trump adalah veteran Perang Vietnam dan seorang mantan tawanan perang. Setelah gagal dalam pemilu presiden tahun 2008, McCain memenangkan kembali kursi senat untuk negara bagian Arizona. [em/ii]