Bakal calon presiden dari Partai Republik Donald Trump tiba di Mahkamah Agung New York guna memenuhi panggilan sebagai calon anggota dewan juri untuk sebuah persidangan. Pengusaha ini kini memimpin jajak pendapat sebagai kandidat yang paling populer dari Partai Republik ini.
Kehadiran Trump disambut meriah bak seorang bintang Hollywood. Ratusan juru kamera dan reporter berbaris di pintu masuk menuju Mahkamah Agung New York.
Trump menaiki tangga di depan gedung pengadilan, berhenti untuk mengucap beberapa patah katam memberi tanda tangan kepada sejumlah orang, dan akhirnya memasuki gedung Mahkamah Agung negara bagian ini.
Sejumlah orang yang berkumpul di depan gedung pengadilan berkomentar mengenai Trump, pencalonannya sebagai bakal calon presiden dan panggilan terhadap Trump dari pengadilan.
"Saya tidak akan ingin ia duduk dalam dewan juri kalau itu kasus saya," ujar seorang warga sambil tertawa. "Karena saya rasa ia sangat persuasif dalam cara yang negatif."
Sistem peradilan di Amerika, baik untuk kasus pidana maupun perdata, lazim menggunakan dewan juri yang mengambil keputusan terhadap persidangan atau memerintahkan putusan yang akan dilaksanakan oleh hakim. Dalam kasus perdata federal, biasanya terdapat enam hingga 12 juri dalam satu panel.
"Trump akan menang besar. Amerika akan menjadi hebat lagi. Donald Trump, saya seorang veteran. Saya cinta kamu, bro' " ujar seorang warga lainnya.
"Saya dari Italia, dan saya harap Donald Trump akan menjadi presiden AS berikutnya," ujar seorang turis yang menyaksikan pengusaha properti tersebut berjalan memasuki gedung pengadilan.
Supir pribadi Trump, Eddie Diaz berujar mengenai boss-nya. "Ia pria yang baik. Saya katakan pada Anda ia akan jadi presiden yang hebat. Semoga."
Ketika Diaz ditanya apakah ia akan tetap menjadi supir bagi Trump jika ia menjadi presiden, Diaz menjawab, "Kalau ia membawa saya dengan dia ke Gedung Putih, saya ikut," ujarnya, tertawa.