Presiden Donald Trump hari Sabtu merayakan kemenangan pajaknya pada acara penggalangan dana di New York City, memuji lolosnya RUU reformasi pajak di Senat Amerika.
Presiden mengatakan Partai Republik memiliki cukup dukungan untuk meloloskan undang-undang itu tanpa perlu bantuan suara Wakil Presiden Mike Pence.
Ia mengatakan fakta bahwa tidak ada pihak Demokrat yang mendukung RUU tersebut akan "sangat merugikan mereka" pada pemilu berikutnya. Trump mengumpulkan dana 6 juta dolar dalam serangkaian penggalangan dana politik di New York hari Sabtu (2/12).
Partai Demokrat di Senat yang jarang bersatu, kompak menentang perubahan peraturan pajak yang diusulkan Partai Republik, meskipun pemangkasan pajak itu sangat disukai dan adanya peringatan dari Presiden Donald Trump serta Partai Republik mengenai kerugian politik yang mungkin diderita pihak Demokrat pada pemilu sela tahun depan.
Jamuan makan malam di Gedung Putih, perjalanan dengan pesawat kepresidenan Air Force One bahkan ancaman dari Trump ketika singgah di negara bagian asal mereka tidak cukup untuk mempengaruhi Demokrat yang menolak RUU pemotongan pajak bernilai hampir 1,5 triliun dollar, Sabtu dini hari. Anggota parlemen yang memberikan suara menentang RUU tersebut termasuk 10 Demokrat yang terancam di negara bagian yang dimenangkan Trump dengan mudah tahun lalu.
Ketika Trump mulai menjabat 10 bulan yang lalu, Demokrat moderat seperti Joe Manchin dari West Virginia, Heidi Heitkamp dari Dakota Utara dan yang lainnya diperkirakan akan keluar dari partai dan bergabung dengan partai presiden, Partai Republik.
Namun terkait dua prioritas legislatif Trump, pemotongan pajak dan pembatalan UU jaminan kesehatan Presiden Barack Obama, Partai Demokrat kompak menentang presiden meskipun dicemooh presiden dari Partai Republik itu.
RUU pajak Senat memberikan sebagian besar potongan pajak bagi perusahaan besar dan orang kaya. Tapi secara keseluruhan, lolosnya RUU tersebut di Senat merupakan langkah besar bagi kemenangan legislatif Trump yang pertamanya setelah berbulan-bulan mengalami frustasi.
Demokrat berpendapat tidak populernya RUU pajak itu dengan pengurangan besar pajak bagi perusahaan dan orang-orang kaya tapi hanya sedikit bagi warga Amerika umumnya, mempermudah keputusan mereka untuk menentangnya. Beberapa jajak pendapat menunjukkan RUU pajak itu didukung oleh kurang dari 40 persen pemilih. Partai Demokrat ingat pelajaran politik yang menyakitkan: Tahun 2010, mereka mendukung RUU Asuransi yang tidak populer dan kehilangan mayoritas mereka di DPR beberapa bulan kemudian. [my/ii]
