Dengan berakhirnya penghentian sebagian operasi pemerintah selama tiga hari ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia kembali mengalihkan perhatiannya untuk menyelesaikan isu-isu imigrasi, tetapi tidak yakin hal ini dapat segera selesai.
Partai Republik sesumbar bahwa para senator Fraksi Demokrat mengalah dari tuntutan mereka agar sekitar 800 ribu anak muda migran gelap dilindungi dari deportasi sebagai bagian dari langkah diloloskannya anggaran untuk operasi pemerintah hingga 8 Februari mendatang.
Pemimpin Fraksi mayoritas di Senat Mitch McConnell setuju bahwa isu deportasi akan dipertimbangkan kemudian supaya imigran yang dibawa ke Amerika ketika masih anak-anak oleh orang tua mereka tidak dideportasi ke negara asal mereka. Namun masalah ini terkait dengan tuntutan Trump agar Kongres juga menyetujui anggaran untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan Amerika dengan Meksiko yang mencapai 3.200 kilometer, dan memperketat peraturan imigrasi Amerika untuk mencegah imigrasi ilegal.
“Tidak seorang pun yakin bahwa Fraksi Republik dan Demokrat akan mencapai kesepakatan pada Februari untuk melindungi para imigran berusia muda itu supaya tidak dideportasi,” demikian cuit Trump lewat Twitter dan menambahkan “tetapi semua orang akan mencoba… dengan fokus tambahan utama pada kekuatan militer dan keamanan perbatasan. Demokrat baru saja belajar bahwa “shutdown” bukan jawabannya!”
Sebelumnya Trump mengatakan bahwa berakhirnya penghentian sebagian operasi pemerintah Amerika ini adalah “kemenangan besar bagi senator-senator Fraksi Republik, ketika senator-senator Partai Demokrat memilih “shutdown”.
Kini saya menginginkan kemenangan bagi semua orang, termasuk Partai Republik, Partai Demokrat,” dan imigran yang dilindungi lewat program DACA yang diciptakan oleh mantan presiden Barack Obama. Trump mengakhiri DACA pada September lalu, tetapi memberikan Kongres tenggat hingga 5 Maret untuk mempertimbangkan masalah ini. [em/al]
