Presiden Amerika Donald Trump kembali menekan Kongres hari Senin (30/7) agar menyetujui pembangunan tembok yang kontroversial di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko untuk menghalangi imigrasi ilegal.
"Keamanan perbatasan adalah keamanan nasional,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Putih setelah bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, seorang pemimpin Barat lainnya yang telah mengadopsi sikap garis kerasdalam imigrasi. “Negara-negara kuat harus memiliki perbatasan yang kuat."
Trump menyebut Amerika Serikat sebagai “bahan tertawaan dunia, dengan undang-undang imigrasi terburuk dibanding di negara mana pun di dunia.”
Sebagai upaya mengelaborasi komentarnya tentang imigrasi dalam cuitan di Twitter sehari sebelumnya, Trump mengatakan tidak akan menjadi masalah baginya melakukan shutdown atau penutupan sebagian operasi pemerintah federal pada akhir September ketika anggaran tahun ini berakhir jika dia tidak memperoleh persetujuan untuk pembangunan tembok itu, yang merupakan janji penting dalam kampanye presiden 2016.
Namun ketika ditanya apakah dia menginginkan persetujuan dana $25 miliar penuh untuk tembok serta perubahan undang-undang imigrasi menjadi lebih keras yang dimintanya untuk mencegah penutupan, dia menjawab,“saya selalu menyisakan ruang untuk negosiasi.”
Selain tembok, Trump telah menyerukan dihentikannya undian visa yang memungkinkan para migran dari luar negeri untuk pindah ke Amerika Serikat. Sebaliknya, ia menginginkan sistem “kelayakan” di mana keterampilan kerja dan pendidikan para migran memainkan peran penting dalam penentuan pemberian izin kepada mereka yang ingin masuk dan menetap di Amerika. [lt]
