Presiden Amerika Donald Trump, pada saat terakhir, tidak menghadiri sesi paripurna 18 negara KTT Asia Timur dengan acara yang mundur tidak sesuai jadwal.
Trump menuju Air Force One yang akan membawanya meninggalkan Filipina. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Ninoy Aquino pada Selasa siang, sekitar 30 menit lebih awal dari jadwal yang direncanakan.
Menteri Luar Negeri Rex Tillerson diminta menggantikan Trump dalam pertemuan puncak itu.
Para pejabat Gedung Putih menjelaskan bahwa Trump telah mengatakan apa yang ingin dikatakannya dalam KTT itu sebelumnya pada jamuan makan siang untuk para pemimpin Perhimpunan Bangsa-BangsaAsia Tenggara (ASEAN).
Alasan utama untuk menambahkan satu hari lawatan di Filipina ke dalam jadwal Trump adalah untuk memungkinkannya menghadiri KTT Asia Timur, sebuah dialog strategis regional.
Trump mengakhiri lawatan 12 harinya ke lima negara Asia tanpa pengumuman kebijakan penting, tetapi menyatakannya sebagai “perjalanan yang sangat sukses,” dan mengatakan “saya telah membuat banyak teman di tingkat tertinggi.”
Trump juga mengatakan bahwa perjalanannya menghasilkan kesepakatan dengan nilai sedikitnya $300 miliar – mungkin tiga kali lipat dari jumlah itu - namun dia tidak menjelaskannya.
Dalam lawatan itu, Trump menegaskan kembali bahwa pemerintahannya menolak pakta perdagangan multi-nasional, seperti Kemitraan Trans Pasifik (TPP), dan lebih mendukung kesepakatan ekonomi antar negara secara bilateral.
Presiden Trump mengatakan sebuah pengumuman besar tentang perjalanannya akan disampaikan di Gedung Putih pada Rabu siang atau Kamis. [lt]