Pemerintahan sementara Tunisia memperpanjang keadaan darurat negara yang diberlakukan bulan lalu sebelum Zine El Abidine Ben Ali disingkirkan dari jabatan presiden, tetapi pemerintah mengatakan jam malam kini tidak diberlakukan lagi.
Kedua peraturan itu diberlakukan pertengahan Januari, tidak lama sebelum Ben Ali lari ke Arab Saudi menyusul pergolakan besar.
Kementrian dalam negeri hari Selasa mengatakan keadaan darurat masih diberlakukan sampai pemberitahuan selanjutnya. Pihak kementrian itu mengatakan perpanjangan tersebut merupakan bagian dari kewaspadaan terhadap apa saja yang bisa mengancam keamanan negara dan warga atau merongrong tata tertib.
Kementrian itu juga mengatakan pasukan keamanan bisa menggunakan senjata mereka terhadap yang disebutnya “orang-orang mencurigakan” yang berupaya melarikan diri atau tidak mematuhi perintah supaya berhenti.
Pemerintahan sementara Tunisia telah mencabut larangan keluar rumah selama empat jam yang dimulai tengah malam, namun tetap melarang rapat umum lebih dari empat orang.
Demonstrasi-demonstrasi di Tunisia diilhami demonstrasi di negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara termasuk pergolakan di Mesir yang menyebabkan jatuhnya Presiden Hosni Mubarak, Jumat lalu.