Pasukan oposisi Suriah yang didukung serangan udara dan kendaraan lapis baja Turki hari Sabtu (15/10) melancarkan serangan ofensif ke bagian utara Suriah untuk merebut kembali sebuah kota di perbatasan dari cengkeraman ekstremis ISIS.
Dabiq – yang terletak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Turki – merupakan kota yang disebut dalam salah satu hadits aliran Islam-Sunni sebagai lokasi perang terakhir antara warga Muslim dan musuh-musuh ‘’Roma’’ mereka. Pada tahun 2014 ISIS bahkan menamakan majalah mereka di dunia maya sebagai Dabiq.
Tim pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris mengatakan pasukan itu telah menguasai beberapa daerah strategis di dekat kota itu. Baku tembak dilaporkan terjadi ketika pasukan itu bersiap melancarkan serangan dua kilometer dari pusat kota itu.
Turki melancarkan serangan lintas-perbatasan yang belum pernah dilakukan sebelumnya terhadap kubu ISIS pada 24 Agustus lalu, beberapa hari setelah militan terkait ISIS melakukan serangan bom bunuh diri pada sebuah pesta perkawinan di dekat kota Gaziantep yang menewaskan 51 orang. Ketika itu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan para pejuang Suriah ‘’harus benar-benar bersih’’ dari ISIS.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertekad membentuk ‘’zona bebas teror seluas 5.000 kilometer’’, suatu daerah perbatasan yang mencakup daerah yang sudah direbut dalam ofensif ini. [em]
