Jet-jet tempur Turki melakukan lebih banyak serangan udara Selasa (8/9) pagi dengan sasaran militan Kurdi, sementara serangan bom terhadap sebuah minibus di Turki timur menewaskan sedikitnya 12 polisi.
Para pejabat Turki mengatakan lebih dari 40 jet ikut serangan udara enam jam di Irak utara yang menurut media pemerintah menewaskan 40 pejuang Partai Pekerja Kurdi atau PKK yang terlarang.
Malam tadi adalah malam kedua serangan udara sejak pejuang PKK menggunakan bom pinggir jalan untuk menyerang konvoi pasukan Turki dan menewaskan 16 tentara. Serangan hari Minggu itu adalah serangan PKK yang paling mematikan sejak Juli ketika kekerasan oleh kedua belah pihak merusak gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua tahun.
Pemboman hari Selasa itu, yang menurut tuduhan dilakukan oleh militan, menghantam sebuah bus yang membawa polisi di provinsi Igdir, dekat perbatasan Turki dengan Azerbaijan.
Turki melanncarkan apa yang disebutnya serangan anti-teror pada akhir Juli lalu dengan serangan udara yang menarget posisi-posisi PKK baik di Turki tenggara maupun Irak utara.
Kampanye itumenarik perhatian dari Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang keduanya mengatakan bahwa walaupun Turki berhak mempertahankan diri, negara itu harus menahan diri dan mengupayakan tanggapan yang “proporsional.”
PKK telah berjuang melawan Turki sejak tahun 1984 dalam konflik yang telah menewaskan 40.000 orang. Turki, Amerika dan Uni Eropa menganggap militan itu sebagai kelompok teroris.