Tautan-tautan Akses

Turki, Rusia, Iran dan Suriah Gelar ‘Pertemuan Konstruktif’


Para menteri pertahanan dan kepala badan intelijen Iran, Rusia, Suriah dan Turki menggelar perundingan di Moskow, Rusia, hari Selasa (25/4).
Para menteri pertahanan dan kepala badan intelijen Iran, Rusia, Suriah dan Turki menggelar perundingan di Moskow, Rusia, hari Selasa (25/4).

Para menteri pertahanan dan kepala badan intelijen Iran, Rusia, Suriah dan Turki menggelar perundingan hari Selasa (25/4), yang digambarkan Ankara dan Moskow sebagai pertemuan yang konstruktif, sebagai bagian dari upaya untuk membangun kembali hubungan Turki dan Suriah setelah permusuhan bertahun-tahun selama perang Suriah.

Turki, negara anggota NATO, telah mendukung secara politik dan mempersenjatai kelompok yang menentang pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad selama perang selama 12 tahun, dan mengirim pasukannya sendiri ke sisi utara negara itu.

Di sisi lain, Rusia telah menjadi sekutu utama Assad. Moskow telah mendorongnya untuk berekonsiliasi dengan Ankara. Namun Damaskus menuntut penarikan penuh pasukan Turki agar hubungan kedua negara dapat pulih.

Pada pertemuan di Moskow, para menteri dan kepala badan intelijen membahas penguatan keamanan di Suriah dan normalisasi hubungan Ankara dan Damaskus, kata menteri pertahanan Turki dan Rusia dalam pernyataan terpisah.

Keempat negara menegaskan kembali keinginan mereka untuk menjaga integritas wilayah Suriah dan kebutuhan untuk mengintensifkan upaya untuk segera memulangkan pengungsi Suriah ke negara mereka, demikian bunyi pernyataan-pernyataan itu.

Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan, pertemuan itu membahas penarikan pasukan Turki dari Suriah bersama dengan pembukaan jalan raya strategis M4 yang membuka jalan bagi bangkitnya kembali perdagangan Suriah dengan negara-negara tetangganya.

Menteri pertahanan Suriah dan Turki sebelumnya telah melakukan pertemuan di Moskow Desember lalu, menandai pertemuan tingkat tertinggi di antara kedua negara sejak pecahnya perang Suriah.

Menteri luar negeri Turki minggu lalu mengatakan bahwa pertemuan menteri luar negeri keempat negara yang akan melanjutkan perundingan Desember lalu kemungkinan digelar awal Mei mendatang. Akan tetapi, ia kemudian mengatakan bahwa pertemuan itu ditunda karena keempat pihak belum dapat menyepakati tanggal pasti.

Pejabat Suriah telah berulang kali menyatakan bahwa langkah menuju normalisasi hubungan Damaskus dan Ankara hanya dapat terwujud setelah Turki sepakat untuk menarik ribuan tentaranya yang ditempatkan di wilayah pemberontak di sisi barat laut Suriah.

Kehadiran militer Turki yang meluas telah mencegah kampanye militer pimpinan Rusia sebelumnya yang ingin mengembalikan kantong besar terakhir di Suriah yang dikuasai pemberontak kembali di bawah kendali negara. [rd/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG