Keputusan Turki untuk mengirim 3.000 tentara ke Qatar semakin mempererat hubungan kedua negara, tetapi menghilangkan kemungkinan peran Ankara sebagai mediator antara Qatar dan negara-negara Teluk yang memutuskan untuk mengisolir Qatar.
Kedua negara semakin terisolir, Turki karena meningkatnya kekuasaan otoriter Presiden Recep Tayyip Erdogan, dan Qatar karena tuduhan dukungan untuk kelompok ekstremis serta hubungan semakin erat dengan Iran, pesaing utama Arab Saudi dalam memperebutkan kekuatan dan pengaruh di kawasan.
Erdogan dilaporkan memerintahkan sidang khusus parlemen Turki Rabu malam dan mengupayakan otorisasi bagi pengerahan 3.000 tentara ke Qatar dan melakukan latihan militer dengan Qatar.
Katanya, kedua negara dihadapkan pada ancaman yang sama. Turki tahun lalu sepakat untuk membuka pangkalan militer di Doha dan sudah mengerahkan 150 sampai 300 tentara disana. [jm]