Menteri Urusan Kehutanan dan Fasilitas Air Turki, Veysel Eroglu hari Kamis (17/11) mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa berdasarkan sistem yang diusulkan itu maka akan ada satu atau lebih wakil presiden untuk membantu presiden.
Eroglu mengatakan badan-badan legislatif dan eksekutif Turki akan tetap terpisah.
Presiden Recep Tayyip Erdogan sejak lama telah mengupayakan terbentuknya sistem presidensiil yang akan memberi kekuasaan eksekutif kepada presiden, yang selama ini umumnya merupakan jabatan seremonial.
Selama ini partai-partai oposisi menentang sistem presidensiil karena khawatir hal itu akan membuat Erdogan berkuasa tanpa kendali.
Pemerintah Turki kini sedang melakukan perundingan dengan partai nasionalis negara itu, yang baru-baru ini mengatakan akan mendorong referedum bagi sistem presidensiil yang diusulkan itu pada musim semi nanti. [em/ii]