Indeks-indeks saham mayoritas ditutup lebih rendah pada Selasa (31/12), menandai akhir yang kurang positif pada hari terakhir 2024, tahun yang penuh pencapaian di Wall Street.
Standard & Poor 500 sempat menguat pada pembukaan pasar, namun akhirnya turun 0,4%. Indeks acuan tersebut mencetak 57 rekor tertinggi sepanjang 2024 dan mencatat kenaikan sebesar 23,3%. Ini adalah tahun kedua indeks tersebut mencatat kenaikan lebih dari 20% secara berturut-turut.
Dow Jones tergerus tipis 0,1%, sementara Nasdaq melemah 0,9%.
Kinerja pasar saham yang mencatat rekor pada 2024 “jelas jauh lebih baik dari prediksi kebanyakan orang di Wall Street, termasuk saya sendiri,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di lembaga riset CFRA.
Performa pasar Amerika Serikat yang cemerlang didorong oleh pertumbuhan ekonomi, belanja konsumen yang kuat, dan pasar tenaga kerja yang tangguh.
Lonjakan harga saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI), seperti Nvidia dan Super Micro Computer, membantu mendorong pasar ke level tertinggi barunya.
Menurut lembaga riset finansial FactSet, kenaikan laba perusahaan yang solid juga turut berkontribusi. Wall Street memprediksi perusahaan-perusahaan di S&P 500 akan melaporkan pertumbuhan laba lebih dari 9% selama 2024.
Faktor lain yang mendorong pasar adalah perekonomian AS yang terhindar dari kekhawatiran resesi, setelah Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan ke level tertingginya dalam dua dekade terakhir demi memperlambat ekonomi dan menekan inflasi yang tinggi.
Penurunan inflasi, yang semakin mendekati target The Fed sebesar 2%, membangkitkan semangat Wall Street dan memunculkan harapan bahwa bank sentral Amerika tersebut akan memberlakukan beberapa kali pemangkasan suku bunga pada 2025. Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya pinjaman dan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
Namun, setelah tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2024, The Fed mengisyaratkan pendekatan yang lebih hati-hati pada awal 2025, karena inflasi tetap sulit dikendalikan di tengah persiapan untuk menyambut Presiden terpilih Donald Trump ke Gedung Putih.
Ancaman Trump untuk menaikkan tarif barang impor meningkatkan kekhawatiran bahwa inflasi bisa kembali naik karena perusahaan meneruskan biaya tarif yang lebih tinggi kepada konsumen.
Reli pasar tahun 2024 tidak hanya terjadi pada saham. Bitcoin, yang dua tahun lalu berada di bawah level $17.000, kini meroket melewati $100.000 untuk pertama kalinya.
Penurunan tipis pasar setelah Natal tidak mendorong ‘Reli Santa Claus’, istilah untuk kenaikan indeks saham AS dalam lima hari perdagangan terakhir pada akhir tahun, ditambah dua hari pertama pada tahun baru. Reli semacam ini biasanya dikaitkan hasil positif pada bulan Januari dan tahun berikutnya. Namun, tidak adanya ‘Reli Santa” bukan berarti pertanda buruk. [br/em]
Forum