Kawasan industri Kaesong yang sudah beroperasi delapan tahun itu adalah penghubung ekonomi langsung terakhir antara kedua Korea.
Kaesong terletak 10 kilometer di sebelah utara zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara. 123 perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di fasilitas itu mempekerjakan lebih dari 50.000 warga Korea Utara, dimana pemerintah komunis mengambil porsi signifikan dari pekerja yang digaji sekitar $ 110 per bulan.
Korea Utara juga mengumpulkan pajak dan pendapatan dari aktifitas fasilitas itu, yang tahun lalu menghasilkan $ 470 juta, dalam bentuk tekstil, suku cadang otomotif dan kabel untuk peralatan rumah tangga.
Sekitar 800 warga Korea Selatan bekerja di kompleks itu, tapi minggu lalu Korea Utara memblokir akses Korea Selatan ke sana sehingga memaksa beberapa perusahaan untuk menghentikan operasi mereka ketika mereka tidak bisa lagi mengirim bahan bakar, makanan dan bahan baku dari Korea Selatan.
Hampir 500 warga Korea Selatan tetap tinggal di fasilitas itu sementara Korea Utara mengumumkan untuk menarik tenaga kerja dari kompleks itu.
Korea Utara menarik lebih dari 50.000 pekerja keluar dari Kaesong, kawasan industri bersama dengan Korea Selatan, memutuskan hubungan ekonomi langsung terakhir dengan Korea Selatan.
Kim Yang Gon, seorang pejabat senior partai yang berkuasa, mengatakan kepada kantor berita resmi Korea Utara KCNA bahwa semua operasi di kawasan itu akan ditangguhkan selagi para pejabat memutuskan apakah akan membuka kembali atau menutupnya secara permanen.
Operasi perusahaan Korea Selatan di kawasan industri itu menyumbang sekitar $ 90 juta setiap tahun bagi perekonomian Korea Utara. Pekan lalu, Korea Utara memblokir akses Korea Selatan ke kawasan itu.
Ada pesan simpang siur dari Seoul hari ini tentang apakah Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba nuklir keempat.
Menteri Unifikasi Ryoo Kihl-jae mmberitahu anggota parlemen ada tanda-tanda aktivitas di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri Korea Utara. Kemudian, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan mereka tidak melihat buktinya.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak Korea Utara agar menahan diri dari "provokasi lebih lanjut." Katanya uji coba nuklir keempat akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Kaesong terletak 10 kilometer di sebelah utara zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara. 123 perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di fasilitas itu mempekerjakan lebih dari 50.000 warga Korea Utara, dimana pemerintah komunis mengambil porsi signifikan dari pekerja yang digaji sekitar $ 110 per bulan.
Korea Utara juga mengumpulkan pajak dan pendapatan dari aktifitas fasilitas itu, yang tahun lalu menghasilkan $ 470 juta, dalam bentuk tekstil, suku cadang otomotif dan kabel untuk peralatan rumah tangga.
Sekitar 800 warga Korea Selatan bekerja di kompleks itu, tapi minggu lalu Korea Utara memblokir akses Korea Selatan ke sana sehingga memaksa beberapa perusahaan untuk menghentikan operasi mereka ketika mereka tidak bisa lagi mengirim bahan bakar, makanan dan bahan baku dari Korea Selatan.
Hampir 500 warga Korea Selatan tetap tinggal di fasilitas itu sementara Korea Utara mengumumkan untuk menarik tenaga kerja dari kompleks itu.
Korea Utara menarik lebih dari 50.000 pekerja keluar dari Kaesong, kawasan industri bersama dengan Korea Selatan, memutuskan hubungan ekonomi langsung terakhir dengan Korea Selatan.
Kim Yang Gon, seorang pejabat senior partai yang berkuasa, mengatakan kepada kantor berita resmi Korea Utara KCNA bahwa semua operasi di kawasan itu akan ditangguhkan selagi para pejabat memutuskan apakah akan membuka kembali atau menutupnya secara permanen.
Operasi perusahaan Korea Selatan di kawasan industri itu menyumbang sekitar $ 90 juta setiap tahun bagi perekonomian Korea Utara. Pekan lalu, Korea Utara memblokir akses Korea Selatan ke kawasan itu.
Ada pesan simpang siur dari Seoul hari ini tentang apakah Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba nuklir keempat.
Menteri Unifikasi Ryoo Kihl-jae mmberitahu anggota parlemen ada tanda-tanda aktivitas di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri Korea Utara. Kemudian, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan mereka tidak melihat buktinya.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak Korea Utara agar menahan diri dari "provokasi lebih lanjut." Katanya uji coba nuklir keempat akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.