Tautan-tautan Akses

Uganda Kecam 16 Anggota Oposisi atas 'Pengkhianatan'


FILE - Penantang presiden oposisi Bobi Wine, berbicara kepada media di luar rumahnya, di Magere, dekat Kampala, di Uganda, 26 Januari 2021.
FILE - Penantang presiden oposisi Bobi Wine, berbicara kepada media di luar rumahnya, di Magere, dekat Kampala, di Uganda, 26 Januari 2021.

Pengadilan militer Uganda, Senin (18/12) memvonis bersalah 16 anggota partai oposisi atas “kepemilikan ilegal alat peledak dan pengkhianatan”, menurut pengacara pembela, yang mencurigai proses pengadilan tersebut.

Jaksa penuntut menuduh bahwa 16 anggota partai Platform Persatuan Nasional, serta beberapa anggota lainnya yang masih buron, didapati memiliki bahan peledak antara November 2020 dan Mei 2021, ketika pemilihan umum sedang berlangsung.

“Situasi di seputar pengakuan bersalah atas tuduhan yang mereka sangkal sebelumnya patut dipertanyakan,” kata Shamim Malende, seorang pengacara, kepada AFP.

Mantan penyanyi dan tokoh oposisi Bobi Wine, yang bernama asli Robert Kyagulanyi, mengklaim bahwa kelompok tersebut dipaksa untuk mengaku bersalah dan meminta pengampunan dari presiden. Wartawan dilarang menghadiri sidang tersebut.

Ke-16 orang tersebut sudah menghabiskan empat tahun di penjara, dan akan hadir di pengadilan pada hari Rabu untuk menerima hukuman.

Uganda sejak 1986 diperintah oleh Yoweri Museveni.

Pemilihan presiden terakhir pada tahun 2021 dicemari kecurangan, dan demonstrasi menentang penangkapan Bobi Wine ditindas dengan keras oleh polisi, mengakibatkan setidaknya 54 orang tewas.

“Apa pun yang dilakukan pemerintah Museveni, suatu hari nanti semua yang berada di bawahnya termasuk dirinya sendiri akan dimintai pertanggungjawaban,” kata Bobi Wine kepada AFP, dan mengatakan bahwa ia telah ‘diperas oleh agen-agen negara’. [my/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG