Rektor UGM Prof. Dwikorita Karnawati mengatakan, sebagai universitas “nDeso”, yang berorientasi pada pembangunan di wilayah pedesaan, UGM ingin membantu memberikan akses pelayanan kesehatan yang berbiaya murah kepada masyarakat di pedesaan.
Saat ini, menurut rektor, UGM bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan Six Capital Singapura sedang mengembangkan Aplikasi Nusa Health, aplikasi layanan kesehatan berbasis android khusus untuk masyarakat di pedesaan.
“UGM itu aslinya kan universitas untuk desa, universitas yang membantu para kaum marjinal. Dan kita melihat masalah pelayanan kesehatan itu bukan hanya sesuatu yang mahal tetapi juga sulit dijangkau. UGM ingin menutup gap (kesenjangan) akses ini. Nah, Nusa Health itu untuk menjembatani akses kesehatan bagi masyarakat marjinal tidak harus mereka yang di tempat terpencil tetapi juga mereka yang di pinggiran kota tetapi tidak ada biaya, sehingga ini memurahkan biaya,” kata Rektor UGM Prof. Dwikorita Karnawati.
Pattrick Teng, Direktur Eksekutif Six Capital Singapura mengatakan, pihak Six Capital bekerja sama dengan Gama Techno di bawah UGM untuk mengembangkan sejumlah aplikasi berbasis android untuk membantu petani di pedesaan, selain Nusa Health ada juga Nusa Desa yang berisi indeks harga produk pertanian.
Program paling penting dalam aplikasi Nusa Health, menurut Pattrick Teng, adalah membantu meningkatkan akses layanan kesehatan untuk petani serta mengidentifikasi potensi kesakitan yang mungkin mereka derita. Aplikasi akan dengan cerdas mengidentifikasi.
“Visi dan misi kami bersama UGM adalah memberikan layanan kesehatan semurah mungkin. Ini juga merupakan inisiatif presiden Jokowi bahwa sebelum tahun 2020 Indonesia harus sudah terkoneksi secara digital serta menjadi negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di ASEAN. Dalam kemitraan dengan UGM, kami akan membantu 25 juta petani di pedesaan,” kata Pattrick Teng.
Direktur Teknologi Informasi UGM, DR Widyawan menjelaskan, saat ini Nusa Health masih dalam tahap riset dan pengembangan. Untuk tahap awal, pekan ini pihak Six Capital telah membagikan secara gratis sebanyak 1.000 telepon pintar melalui petugas puskesmas dan para relawan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan mencari umpan balik dari operasional awal telepon pintar tersebut.
Widyawan menambahkan, aplikasi Nusa Health yang diluncurkan di Gedung Senat kampus UGM, Selasa (20/12), juga akan dipresentasikan di forum pertemuan ekonomi dunia di Davos bulan Januari 2017. Dijelaskan, Aplikasi Nusa Health memiliki sejumlah fitur untuk membantu menjaga kesehatan warga di pedesaan.
“Aplikasi tersebut gunanya untuk menjaga kesehatan agar penggunanya itu tetap sehat. Isinya macam-macam, ada fitur untuk mengukur detak jantung; HP nya ditempelkan di dada dan akan ketahuan detak jantungnya normal atau tidak itu otomatis. Ada tantangan aktivitas fisik: suruh jogging nanti dapat poin. Terus untuk pemeriksaan lab. Mereka diberi fasilitas tes darah, hasilnya dimasukkan sehingga kita tahu kolesterolnya berapa, gula darahnya berapa,” kata DR Widyawan.
Menurut Pattrick Teng, untuk tahun 2017 fasilitas Nusa Health akan diberikan kepada 6,5 juta warga pedesaan di DIY dan Jawa Tengah hingga tahun 2019 jumlahnya akan mencapai 25 juta warga di pedesaan. [ms/uh]